Berita Manado
Nasib Pedagang Buah dengan PPKM Level 4: Omzet Turun, Diburu Rentenir
"Mereka terus telepon saya, tapi mau bayar dengan apa. Omzet menipis," aku Bella. Ia mengaku kredit sepeda motor. Sudah setahun lebih.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - PPKM datang, rezeki Bella menjauh. Pedagang buah di sekitar jalan SBY, Minahasa Utara, Provinsi Sulut ini mengaku buntung di saat PPKM. Apalagi saat PPKM level 4 diberlakukan.
"Sulit sekali bagi saya. Omzet turun hingga setengah," kata dia kepada Tribun Manado, Rabu (28/7/2021) pagi.
Apes baginya. Omzet menipis, ia diburu leasing.
"Mereka terus telepon saya, tapi mau bayar dengan apa. Omzet menipis," katanya.
Ia mengaku kredit sepeda motor. Sudah setahun lebih. Sebelum covid tak pernah menunggak.
"Tapi ini sudah hampir dua bulan menunggak," katanya.
Ia minta ada keringanan kredit dari pemerintah.
Obet, pedagang buah lainnya masih buka pada pukul 8 malam.
"Mumpung belum ada aparat yang buka saja," katanya.
Dia bukannya melawan pemerintah. Tapi itu demi dapurnya tetap ngepul.
"Malam justru banyak pengunjungnya," kata dia.
Ia berharap PPKM segera berlalu.
"Kami masih percaya pemerintah, ini untuk penanganan Covid. Tapi mohon jangan lagi diperpanjang. Cukup ini saja yang terakhir," bebernya.
Derita Penikmat Kopi
Biasanya, Vicky, warga Desa Laikit, Kecamatan Dimembe, Kabupaten Minahasa Utara, provinsi Sulut, menghabiskan malam di rumah kopi seputaran jalan SBY.