Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pandemi Covid 19

Kasus Covid-19 di AS Melonjak Tiga Kali Lipat, Dipicu Maraknya Salah Informasi soal Vaksin

Sebagian besar pasien Covid-19 kali ini adalah mereka yang berusia 20, 30 dan 40 tahunan, dan tidak divaksinasi.

(ALEX EDELMAN / AFP)
Presiden terpilih AS Joe Biden menerima vaksinasi Covid-19 di kampus Christiana Care di Newark, Delaware pada 21 Desember 2020. (ALEX EDELMAN / AFP) 

Ditambahkannya, sebagian besar pasien Covid-19 kali ini adalah mereka yang berusia 20, 30 dan 40 tahunan, dan tidak divaksinasi.

Tokoh Agama Bergerak

Sebagai pendeta utama di salah satu gereja terbesar di Missouri, Jeremy Johnson telah mendengar alasan mengapa sebagian jemaahnya tidak ingin divaksinasi Covid-19.

Ia ingin mereka tahu bahwa vaksinasi tidak saja oke, tetapi juga dianjurkan dalam Alkitab.

“Saya pikir ada pengaruh ketakutan yang besar,” ujar Johnson yang gerejanya berkantor di Springfield dan memiliki kampus di Nixa dan lainnya di Republic.

“Ketakutan untuk memercayai sesuatu selain yang berasal dari kitab suci, ketakutan untuk mempercayai sesuatu selain dari partai politik yang lebih nyaman mereka ikuti. Takut mempelajari sains,” kata dia.

“Kami mendengar 'saya percaya pada Tuhan, bukan sains'. Namun, yang benar adalah sains dan Tuhan bukan sesuatu yang harus Anda pilih,” paparnya.

Kini banyak gereja di bagian barat daya Missouri, seperti Assembly of God yang berafiliasi dengan North Point Church membuka klinik-klinik vaksinasi.

Sekitar 200 pemimpin gereja juga telah menandatangani pernyataan yang menyerukan kepada umat Kristiani untuk divaksinasi, dan Rabu ini mengumumkan kampanye layanan publik lanjutan.

Menurut laporan Pew Research Center pada 2019, kelompok yang menentang kuat vaksinasi umumnya adalah warga Evangelis-Protestan, yang mencakup lebih dari sepertiga warga Missouri.

Sementara itu Wali Kota New York Bill de Blasio mengatakan, para pekerja di rumah sakit dan klinik kesehatan yang dikelola pemerintah kota itu disyaratkan untuk divaksinasi atau diuji Covid-19 setiap minggu.

Aturan itu dikeluarkan ketika pejabat-pejabat kota itu kembali berjuang mengatasi lonjakan kasus.

Perintah itu tidak berlaku untuk guru, polisi dan pegawai negeri sipil kota itu, tetapi merupakan bagian dari fokus untuk meningkatkan laju vaksinasi di tengah perebakan varian Delta. (*)

Baca juga: Satgas Covid-19 Sulut: Perawatan hingga Pemakaman Pasien Covid-19 Tidak Dipungut Biaya

Baca juga: Suka Duka Perawat Sulut Bekerja di Masa Pandemi Covid-19

Baca juga: China Diserang Virus Monkey B, Seorang Dokter jadi Korban Keganasan, Lebih Bahaya dari Covid-19?

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved