Berita Manado
Melihat Cara Mengecat Patung Yesus Tertinggi Kedua di Dunia yang Ada di Manado
Amatan Tribun Manado, Rabu (21/7/2021) sore. Bagian belakang patung dipasangi bambu. Dereran bambu tersebut untuk dinaiki pekerja.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
"Bahkan ia sampai makan di atas tali, ia juga sempat berjalan di atas tali saat hendak menjangkau bagian yang sulit," kata dia.
Bekerja dari pukul 9 pagi hingga sore hari, Sidik mengaku, hanya turun ke bawah saat makan saja. Selebihnya waktu dihabiskan di atas patung.
"Ada banyak tempat untuk istirahat, bisa di bagian bahu, bagian kaki serta selendang," kata dia.
Menjalani pekerjaan yang berat ini, ia mengaku selalu memanjatkan doa. Sebelum menaiki patung Yesus, ia mengucap bismilah. Ia juga tetap berpuasa.
"Teman - teman juga sering berdoa," kata dia.
Sidik bersyukur kecelakaan belum pernah terjadi. Pernah suatu waktu angin bertiup kencang, hingga patung itu bergoyang keras.
"Namun Tuhan masih menjaga kami," katanya.
Taman yang berada di bawah patung itu jadi arena permainan dua bocah. Keduanya, Enjel serta Julio adalah anak dari Inyo salah satu pekerja.
Julio yang masih kecil terlihat senang berada di taman itu. Namun Enjel nampak khawatir.
"Saya takut ayah akan jatuh," kata dia.
Saban waktu Enjel selalu pohonkan doa bagi ayahnya. Menurut Enjel, ayahnya biasa bekerja di ketinggian. Ia sering menaiki pohon cengkih.
"Meski demikian kami tetap khawatir," ujarnya.
Enjel mengatakan, sang ayah menjanjikan akan membelikannya laptop dari hasil uang mengecat.
"Jika dapat kami bersyukur, namun yang penting papa selamat," kata dia. (art)
Tentang Manado