Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Manusia Gua Minut

Manusia Gua di Minut Ingin Bangun Mini Bar, Hais Abjul: yang Ingin Tidur di Sini Saya Siapkan Kasur

"Berada di sini terasa sunyi, tenang, jauh dari segenap kesengsaraan," kata dia kepada Tribun Manado Minggu (18/7/2021).

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
tribunmanado.co.id/Arthur Rompis
Kamar di dalam gua Hais Abjul. 

Tribunmanado.co.id mengunjungi rumah goa Hais Kamis (15/7/2021) siang.

Tribun masuk dari arah samping rumah goa itu. Terlihat hamparan batu kasar yang tertata apik. Bentuknya mirip pendopo rumah.

Tribun masuk lewat pintu dan segera berada di ruangan yang menyerupai kamar. Sekilas Tribun teringat katakombe. Ada sebuah lorong sempit sepanjang empat meter.

Kemudian tibalah Tribun pada sebuah ruangan berukuran enam kali tujuh meter. 

Di sana terpadat sofa, tempat tidur, meja kecil serta colokan listrik menggantung di dinding batu. 

Hais tengah duduk di salah satu sofa. Rambutnya panjang dan awut awutan. Bajunya kumal. Tapi matanya bersinar ceria.

Bibirnya terus sunggingkan senyum. Nampak ia bahagia dengan kondisinya.

"Saya punya saudara kaya. Mereka selalu paksa saya tinggal dengan bersama mereka. Tapi saya tak mau. Lebih nyaman di sini," kata dia.

Godaan tinggal bersama datang gencar kala hujan. Ia kerap dipaksa.

"Mereka datang dan paksa saya tinggalkan goa itu. Khawatir kalau akan runtuh. Tapi saya katakan tenang saja," bebernya.

"Hanya kalau makan saya terima. Mereka selalu bawakan saya makanan," tambahnya.

Semenjak cerai dengan istrinya, ia lebih nyaman tinggal sendiri. Hidup asketik. Goa itu mendukung tujuannya. 

"Di sini saya damai. Juga lebih nyaman. Suhu lebih sejuk," kata dia.

Hais menghidupi diri dengan jadi nelayan. Namun tak setiap hari ia melaut.

"Kalau saya ingin, saya ke laut cari ikan," katanya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved