Manusia Gua Minut
Manusia Gua di Minut Ingin Bangun Mini Bar, Hais Abjul: yang Ingin Tidur di Sini Saya Siapkan Kasur
"Berada di sini terasa sunyi, tenang, jauh dari segenap kesengsaraan," kata dia kepada Tribun Manado Minggu (18/7/2021).
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Menghabiskan seluruh waktunya di gua. Itulah obsesi Hais Abjul (59), sang manusia gua dari Desa Kema III, Kecamatan Kema, Kabupaten Minahasa Utara (Minut).
Hais merasa tinggal di gua dapat mendekatkan dirinya dengan alam dan dengan itu dekat dengan kebahagiaan yang hakiki.
"Berada di sini terasa sunyi, tenang, jauh dari segenap kesengsaraan," kata dia kepada Tribun Manado Minggu (18/7/2021).
Ia berencana meluaskan goa tempat tinggalnya. Sebuah kamar tengah dia buat.
"Saya berencana membuat sebuah ruangan lagi yang lebih luas dari ini," bebernya.
Satu lagi obsesinya adalah membuat mini bar di salah satu ruangan. Ia punya koleksi botol minuman.
"Ini hanya untuk mempercantik saja. Bukan untuk apa - apa," kata dia.
Hidup bak seorang Asketis ia mengaku itu bukan sebuah jenis spiritualitas.
Tapi hanya untuk ketenangan diri saja.
"Banyak yang kira saya kerjanya bertapa dan melakukan olah batin. Tapi saya biasa saja. Tak ada seperti itu," katanya.
Ia bercerita banyak warga yang penasaran ingin melihat laku hidupnya. Beberapa orang berniat tidur bersamanya dalam goa itu.
"Kalau ada ingin yang tidur di goa ini saya persilahkan. Ada kasurnya," kata dia.
Keluarganya hidup berkecukupan. Punya banyak usaha. Rumah mewah berikut mobil berderet.
Tapi Hais Abjul (59) warga Desa Kema III, Kecamatan Kema, Kabupaten Minahasa Utara (Minut) memilih tinggal sendirian dalam gua.
Gua itu dibuat sendiri olehnya sebelas tahun lalu berbekal keahlian selama menambang di Papua.