Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Nasional

Masih Ingat Sylviana Murni? Lawan Ahok di Pilkada DKI 'Serang' Pemerintah, Pertanyakan Bansos PPKM

Sylviana Murni mendesak Pemerintah untuk segera menyalurkan bansos PPKM Darurat kepada masyarakat.

Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rhendi Umar
kolasetribunmanado foto: istimewa
Masih Ingat Sylviana Murni? Lawan Ahok di Pilkada DKI 'Serang' Pemerintah, Pertanyakan Bansos PPKM 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Masih Ingat dengan Sylviana Murni?

Dia adalah adalah Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta tahun 2017 yang berpasangan dengan Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY).

Sylviana Murni Rela mundur dari jabatannya sebagai pegawai negeri untuk maju jadi bakal calon wakil gubernur DKI Jakarta

Dia telah memulai karier politiknya dengan masuk dalam bursa pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017.

Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/jakarta' title='Jakarta'>Jakarta</a> 2017 nomor urut satu, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni saat mengikuti debat perdana calon gubernur dan wakil gubernur DKI <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/jakarta' title='Jakarta'>Jakarta</a> 2017 yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum Provinsi DKI <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/jakarta' title='Jakarta'>Jakarta</a> di Hotel Bidakara, <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/jakarta' title='Jakarta'>Jakarta</a>, Jumat (13/1/2017).
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2017 nomor urut satu, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni saat mengikuti debat perdana calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2017

Kala itu, Agus-Sylviana harus berhadapan dengan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno.

Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan 1 Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni berjoget di acara Natal Nusantara Partai Demokrat di JCC, Senayan, Jakarta, Sabtu (21/1/2017). (Ihsanuddin)
Namun ternyata warga Jakarta memiliki pilihan lain, pasangan dengan nomor urut satu itu tidak bisa lolos pada putaran pertama.

Pada tanggal 15 Februari 2017, Agus-Sylviana hanya bisa memperoleh suara 17,06 persen.

Setelah itu mereka memutuskan untuk tidak memberikan dukungan kepada Basuki-Djarot ataupun Anies-Sandi.

Dari situ nama Sylviana sudah mencuri perhatian karena satu-satunya calon wakil gubernur DKI perempuan yang berangkat dari latar belakang birokrat.

Kini, perempuan yang lahir dan besar di Jakarta itu sukses meraih kursi DPD RI sebagai salah satu dari empat senator ibu kota usai meraup 455.182 suara pada Pemilihan Legislatif 2019.

Kritik Pemerintah

PPKM Darurat yang telah bergulir hampir dua pekan, dipertanyakan oleh Ketua Komite III DPD RI Sylviana Murni terkait Bantuan Sosial (Bansos) yang tak kunjung didapatkan masyarakat.

Sylviana Murni mendesak Pemerintah untuk segera menyalurkan bansos PPKM Darurat kepada masyarakat.

“Kita semua harus bekerja cepat, terutama Pemerintah. Menjadi ironi bila hingga hari ke-12 PPKM Darurat masyarakat belum mendapatkan Bansos, ini menjadi pertanyaan besar di tengah gejolak dan masa-masa sulit untuk masyarakat,” ungkap Ketua Komite III DPD RI Sylviana Murni, dalam pernyataan resminya, Jumat (16/7/2021).

Senator asal Dapil Provinsi DKI Jakarta ini meminta penyaluran bansos atau bantuan lainnya segera dipercepat, karena sudah Minggu kedua PPKM Darurat.

Sylviana Murni menghubungi Kepala Dinas Tata Air ketika melihat parit di Pasar Poncol dipenuhi sampah dan lumpur, Senin (7/11/2016)
Sylviana Murni Kompas.com/David Oliver Purba)

Masyarakat, menurutnya, tentu sudah sangat-sangat membutuhkan.

Sylviana Murni menyebutkan bahwa dengan situasi yang sangat diperketat dan dibatasi dalam beraktivitas ini, baik bekerja, berdagang, berinteraksi, bagi masyarakat luas sangat sedikit yang bisa diharapkan untuk bertahan hidup, sementara kebutuhan sudah sangat menipis.

“Dengan diperketatnya dan dibatasinya aktivitas masyarakat ini menjadi tantangan besar bagi masyarakat dalam bertahan hidup di tengah kebutuhannya hidupnya yang sudah sangat menipis,” bebernya.

Diketahui, bantuan yang akan diberikan Pemerintah antara lain Program Keluarga Harapan (PKH) yang anggarannya dialokasikan mencapai Rp13,96 triliun. PKH akan disalurkan pada 10 juta penerima.

Selain itu ada program Bantuan Sosial Tunai (BST) yang menyasar 10 juta penerima dengan anggaran Rp6,1 triliun. Penerima BST dan PKH juga akan diberikan beras sebanyak 10 kilogram (kg). (*)

Perjalanan Karir Sylviana 

Kiprah istri Gde Sardjana itu di Pemprov DKI Jakarta berawal pada 1985, selang empat tahun setelah ia menyabet gelar None Jakarta.

Saat itu, DKI Jakarta dipimpin Gubernur Soeprapto.

Sylviana memulai kariernya sebagai PNS sebagai staf penatar Badan Pembinaan, Pendidikan, dan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (BP-7) DKI selama hingga 1987, lalu menjadi staf Biro Pembinaan Mental DKI Jakarta sampai 1989.

Selang dua tahun, ia menjabat Kepala Sub Bagian Seni Budaya Biro Pembinaan Mental DKI Jakarta selama empat tahun hingga 1995, sebelum menjabat Kepala Bagian Kebudayaan Biro Pembinaan Mental DKI Jakarta pada 1995-1997.

Perempuan yang memperoleh gelar profesor dari Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka Jakarta ini juga pernah menjadi politisi Partai Golkar.

Ia bahkan pernah duduk di kursi DPRD DKI Jakarta periode 1997-1999.

Sylviana kemudian kembali menjadi birokrat sehubungan peraturan pemerintah yang mewajibkan PNS tidak berkaitan langsung dengan partai politik.

Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/jakarta' title='Jakarta'>Jakarta</a> nomor pemilihan 1 Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni berjoget di acara Natal Nusantara Partai Demokrat di JCC, Senayan, <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/jakarta' title='Jakarta'>Jakarta</a>, Sabtu (21/1/2017).
Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni berjoget (Ihsanuddin)

Tanpa perlu waktu lama, jabatan pimpinan lembaga lain kembali menanti perempuan yang saat ini memiliki dua orang putri itu. Dalam rentang 1999-2001, Sylviana menjabat Kepala Biro Bina Sosial DKI Jakarta.

Setelahnya, Sylviana berturut-turut duduk di kursi Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta hingga 2004 dan Kepala Dinas Pendidikan Dasar DKI Jakarta hingga 2008.

Sylviana kemudian terpilih sebagai Wali Kota Jakarta Pusat untuk rentang waktu 2008-2013. Hal ini menorehkan capaian tersendiri bagi Sylviana. Sebab, ia menjadi Wali Kota Jakarta Pusat perempuan pertama sepanjang sejarah.

Kematangannya dalam seluk-beluk birokrasi DKI Jakarta mengantarkannya menjadi Asisten Sekretaris Daerah bidang Pemerintahan DKI Jakarta ketika tampuk kepemimpinan Ibu Kota berpindah ke tangan Joko Widodo.

Jabatan ini membuatnya sempat mencicipi lagi pekerjaan walikota pada 2013, kali ini sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Barat, menggantikan Burhanuddin yang mencalonkan diri sebagai calon legislatif pada Pileg 2014.

Tantangan semakin menjadi saat Sylviana dilantik sebagai bos satpol PP di tahun yang sama. Dia ditunjuk sebagai Plt Kepala Satpol PP, mengisi posisi Effendi Anas yang pensiun, selama satu tahun.

Sebagai birokrat kawakan, nama Sylviana Murni sempat masuk dalam bursa calon sekretaris daerah, jabatan paling prestisius bagi birokrat di dunia pemerintahan.

Namun, kali ini keberuntungan belum menaunginya.

Posisi Sekretaris Daerah DKI Jakarta jatuh ke tangan Saefullah hingga hari ini. Sylviana sendiri didapuk sebagai Deputi Gubernur bidang Budaya dan Pariwisata DKI Jakarta.

Petualangan Sylviana dalam birokrasi Ibu Kota tamat usai mengundurkan diri pada September 2016.

Ia mendaftarkan diri sebagai calon wakil gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2017 mendampingi Agus Harimurti Yudhoyono sebagai pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 1.

Bukan mustahil, deretan rekam jejak inilah yang pada akhirnya berhasil memboyongnya ke Senayan sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI.

Ia bersanding dengan nama-nama tenar lain seperti eks pebisnis yang telah duduk di kursi DPD RI 2014-2019 Fahira Idris, politisi senior Sabam Sirait, dan eks Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie. (*)

SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL:

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved