Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kisah Inspiratif

Opa Johnson 12 Tahun Pinjam Halaman Kantor Samsat, Tanam Seledri Sepetak Rp 1 Juta

Opa Johnson, begitulah ia biasa dipanggil. Sang petani sedang mengusahakan lahan ditanami tanaman seledri.

Penulis: Ryo_Noor | Editor: Chintya Rantung
ryo noor/tribun manado
Potret Opa Johnson sedang bercocok tanam seledri. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman.

Demikian sepenggal lirik lagu Grup Band Koes Plus, menggungkapkan suburnya tanah Indonesia buah berkat Sang Khalik.

Sepetak tanah kira-kira seluas 20x15 meter terletak di belakang Kantor Samsat Tondano, Minahasa.

Sebanyak 12 bedeng berjejer rapi ditumbuhi tanaman hijau kecil.

Seorang petani lansia nampak sibuk mengolah lahan tersebut. Meski tubuhnya renta, namun semangatnya tak pudar. Pria lansia itu bernama Johnson Warouw.

Opa Johnson, begitulah ia biasa dipanggil. Sang petani sedang mengusahakan lahan ditanami tanaman seledri.

Seledri merupakan tanaman hijau seperti sayuran yang kerap digunakan sebagai bumbu masakan, maupun obat herbal.

12 tahun lamanya, Opa Johnson bercocok tanam seledri. Tak membutuhkan lahan besar, ia hanya meminjam lahan tidur di belakang Kantor Samsat Tondano.

Di bidang tanah tersebut selain bedeng ditanami seledri, Opa John mendirikan pondok kecil sekadar berteduh, dan melepas lelah ketika bekerja.

"Dulunya lahan tidur, saya ketemu kepala kantor minta izin, apa boleh saya olah lahan, ternyata diizinkan sampai sekarang sudah 12 tahun," ujar Opa Johnson.

Tanaman kecil ini jangan dipandang sebelah mata, nyatanya 12 tahun Opa Johnson menanam seledri, rupanya hasilnya cukup menggiurkan.

"Harganya lumayan, satu bedeng ini dibayar Rp 1 juta," ujar Opa Johnson menunjuk jejeran bedeng tanamannya.

Bedeng itu sepanjang kira-kira 12 meter, Sang Petani biasanya sudah sepakat dengan pembeli menggunakan sistem borongan. Sebedeng itu dihargai Rp 1 juta.

Jika dipanen penuh Opa Johnson bisa memperoleh Rp 12 juta, ia punya 12 bedeng seledri.

Tanaman bumbu masakan ini dipanen hanya relatif dalam jangka waktu 2 bulan 2 minggu, tak heran 12 tahun Opa Johnson mengandalkan seledri, tanaman pertanian yang tak terlalu familiar dibanding padi, jagung, atau sayur-sayuran lainnya.

Opa Johnson mengatakan, menanam seledri harus ditambah yang banyak sumber airnya. Tiap hari ia menyiram tanaman tersebut, bahkan saat rintik hujan air.

Ia pun mengolah tanah dengan pupuk organik, sebelum menanam bibit seledri, ia mengolah lebih dulu lahan dibentuk bedeng.

Tanah di bedeng tersebut pun dicampur kotoran ayam ternak. Pupuk kandang itu ia peroleh dari peternakan ayam di tempatnya.

Opa Johnson memproyeksikan upayanya menanam seledri nampak masih akan berlangsung lama, harga sedang bagus-bagusnya.

Sang petani pun mengajak, warga memanfaatkan lahan tidur di sekitar, banyak tanaman yang punya potensi ekonomi, asalkan mau mencoba dan berusaha.

Bertani baginya tak sekadar untuk memperoleh keuntungan, tapi bagaimana mensyukuri alam pemberian Sang Khalik dengan mengolahnya seperti apa yang perintahkan. Bahkan upayanya itu turut membantu program pemerintah memanfaatkan lahan tidur untuk pertanian. (ryo)

Baca juga: Pemilihan Nyong Noni Sulut 2021 Digelar Agustus, Peserta Wajib Tes PCR, Ini Harapan Ketua Umum

Baca juga: Viral Video Istri Gubernur Joget Tanpa Masker : Bukan Membenarkan Diri, Tapi Perlu Saya Jelaskan

Baca juga: BACAAN ALKITAB : 1 Tesalonika 5:12-22 - “Etika Pengucapan Syukur”

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved