Kim Jong Un
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un Dikabarkan Sakit Parah dan Hendak Dikudeta
Kim Jong Un disebut kehilangan berat hingga 20 kg tetapi tidak terpantau memiliki masalah kesehatan utama yang memengaruhi pemerintahannya
Respons Korea Selatan
Merespons rumor tersebut, intelijen Korea Selatan menyebut Kim masih memimpin Korea Utara "secara normal".
"Kami memastikan bahwa segala rumor yang berhubungan dengan Kim Jong Un tidak berdasar." kata Dinas Intelijen Nasional (NIS) dalamr rilisnya.
Telik sandi "Negeri Ginseng" memastikan Kim tidak menderita pendarahan otak yang membuatnya kolaps atau kudeta.
NIS menyatakan berdasarkan informasi yang mereka punya, Kim masih mengikuti pertemuan politbiro pada 29 Juni.
"Dia mengikuti seluruh agenda sepanjang hari, dan masih mengurusi berbagai kepentingan negara secara normal," jelas Seoul.
Kim, yang dikenal sebagai perokok berat, terus menjadi perhatian dunia karena kondisi kesehatannya.
Pada tahun lalu, dia tidak muncul di publik selama 20 hari. Memunculkan spekulasi liar bahwa kondisi kesehatannya sedang buruk.
Bahkan, beredar kabar bahwa Kim generasi ketiga itu meninggal dunia, sebelum dia muncul pada Mei 2020.
Lebih Langsing 20 kg Dibanding Sebelumnya
Badan Intelijen Nasional Korea Selatan memperkirakan Jong-un baru-baru ini kehilangan antara 10kg dan 20kg, kata Kim Byung-kee, seorang anggota parlemen kepada wartawan, di mana dirinya diberi pengarahan oleh kantor mata-mata, Kamis (7/8/2021).
"Jika ada kelainan pada kesehatannya, seharusnya ada tanda-tanda masuknya obat-obatan impor ke klinik yang bertanggung jawab atas kesehatan Kim, tetapi itu tidak terdeteksi," kata anggota parlemen itu, seraya menambahkan Kim Jong Un masih memimpin pertemuan "berjam-jam" dan tidak ada yang aneh dengan cara dia berjalan.
Pemimpin Korea Utara berusia 37 tahun itu tidak terlihat oleh publik selama sebagian besar bulan Mei, dan ketika dia muncul kembali dalam video bulan Juni yang menunjukkan dia memimpin rapat pemerintah, dia tampak jauh lebih langsing.
Media pemerintah kemudian memuat sebuah cerita yang mengutip seorang warga yang mengatakan warga Korea Utara menangis sedih saat melihat Kim Jong-un yang lebih langsing.
Berat badan Kim dipantau oleh agen mata-mata untuk menganalisa rezim otokratis dan rahasia di Pyongyang, terutama karena keluarga Kim memiliki riwayat penyakit jantung.