Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Internasional

Pangkalan Irak yang Tampung Pasukan Amerika Dihantam 14 Roket, Tiga Orang Terluka

Pangkalan udara Ain al-Asad di Irak barat, yang menampung pasukan AS dan tentara internasional lainnya, pada Rabu (7/7/2021), dihantam 14 roket

Editor: Rhendi Umar
Komando Operasi Gabungan Angkatan Darat Irak / AFP
Gambar selebaran ini disediakan oleh Komando Operasi Baghdad Angkatan Darat Irak tertanggal 7 Juli 2021 menunjukkan pemandangan asap membubung dari kendaraan yang hancur di distrik al-Baghdadi di provinsi al-Anbar 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pangkalan udara Ain al-Asad di Irak barat, yang menampung pasukan AS dan tentara internasional lainnya, pada Rabu (7/7/2021), dihantam 14 roket.

Juru bicara koalisi militer internasional pimpinan AS menuturkan serangan tersebut melukai tiga orang.

Dilansir Reuters, Marotto menerangkan bahwa roket mendarat di pangkalan dan perimeternya.

Amerika Serikat menuduh kelompok milisi yang didukung Iran meluncurkan serangan roket reguler terhadap pasukannya di Irak.

Namun, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan Rabu kemarin.

Serbuan rudal itu dikirim setelah setidaknya tiga roket mendarat di Ain al-Asad pada Senin (5/7/2021) tanpa menimbulkan korban.

Para pejabat militer Irak mengatakan laju serangan baru-baru ini terhadap pangkalan AS dengan roket dan pesawat tak berawak yang sarat bahan peledak belum pernah terjadi sebelumnya.

Sumber-sumber militer Irak mengatakan sebuah peluncur roket yang dipasang di belakang sebuah truk mini digunakan dalam serangan Rabu dan ditemukan di lahan pertanian terdekat.

Pada Selasa (6/7/2021), sebuah pesawat tak berawak menyerang bandara Erbil di Irak utara, menargetkan pangkalan AS di lapangan bandara, kata sumber keamanan Kurdi. 

Amerika Serikat Jadi Negara Pemasok Bantuan Militer Terbesar ke Israel

Israel mendapatkan bantuan dari Amerika Serikat Rp 55 triliun pada 2020 sebagai bagian dari kesepakatan selama periode 10 tahun yang ditandatangani Barack Obama pada 2016.

Sebelumnya, Israel juga menerima bantuan ekonomi AS yang substansial bersama dengan pasokan militer.

Ketika Israel semakin kaya, bantuan ekonomi, yang dimulai pada tahun 1951, telah dihapus dan hampir dihilangkan pada tahun 2007.

AS memberlakukan persyaratan tentang pemberian bantuan, khususnya bantuan militer.

Misalnya, Hukum Leahy melarang ekspor barang-barang pertahanan AS ke unit-unit militer yang terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved