Berita Minut
Lima Desa Wisata Minut Bertarung di Trisakti Tourism Award Desa, Joune Ganda Targetkan Menang
Lima desa wisata di Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulut, bakal bertarung di lomba Trisakti Tourism Award desa wisata tahun 2021.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Chintya Rantung
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Sebanyak lima desa wisata di Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulut, bakal bertarung
di lomba Trisakti Tourism Award desa wisata tahun 2021.
Lima desa tersebut adalah Desa Kolongan, Desa Sawangan, Desa Lembean, Desa Pulisan dan Desa Lihunu.
Bupati Joune Ganda mematok target menang lomba tersebut.
"Pak Bupati ingin kita menang," kata Tenaga Ahli Bupati Jemmy Karongkong kepada Tribun Manado Kamis (8/7/2021).
Dikatakan Jemmy,peluang menang besar karena desa desa itu punya potensi dan masyatakatnya sangat siap.
"Ada desa wisata alam, wisata buday dan ekonomi kreatif," beber dia.
Takdir pulau Bangka di Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minut, Provinsi Sulawesi Utara, memang daerah pariwisata.
Beberapa tahun lalu, pulau tersebut diproyeksikan menjadi lokasi pertambangan bijih besi oleh sebuah perusahaan Cina.
Pabrik serta smelter bakal didirikan di sana. Perusahaan tersebut sempat beraktivitas. Infrastrukturnya berupa pipa besi telah dibangun.
Konflik horizontal terjadi antara pihak pro dan kontra tambang. Pada akhirnya, pertambangan pun batal.
Dan pulau itu menemukan takdirnya kembali sebagai daerah wisata. Terpilihnya KEK Pariwisata Likupang sebagai daerah super prioritas (DSP) Indonesia turut mengangkat eksistensi pulau Bangka sebagai salah satu pulau eksotik di dunia.
Pulau bangka yang sempat viral dengan kontroversi dan konflik berdarah, akan viral dengan potensi wisata yang dimilikinya.
Pulau bangka punya keindahan yang paripurna. Ada tempat diving dan snorkeling. Pantainya indah dengan pasir halus dan laut biru. Di tengah pulau, ada padang savana yang tak kalah dengan bukit Larata di Pulisan yang lagi viral itu.
Banyak pula spot foto. Untuk culture, pulau Bangka memiliki tarian dan musik serta makanan tradisional.
Sebelum Covid 19, pulau Bangka tiap bulan didatangi ribuan turis. Salah satu yang kerap berkunjung adalah Kaka Slank. Cinta Kaka
terhadap Bangka dituangkannya dalam petisi menolak pertambangan pulau Bangka.