Penanganan Covid
Gubenur Sulut Perketat PPKM Mikro, Pekerja Kantoran WFO 25 Persen dan 50 Persen
Dalam SE itu disebutkan 10 kabupaten kota di Sulut wajib memperketat PPKM Mikro karena level kewaspadaan Covid-19 risiko sedang dan berpotensi naik
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Chintya Rantung
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Gubernur Sulut, Olly Dondokambey memperketat Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di Sulut.
Hal ini menyikapi fakta epidemiologi yang ada, terjadi peningkatan kasus Covid-19 di sejumlah kabupaten kota di Sulut.
Dimana, selang dua minggu terakhir terjadi peningkatan kasus Covid-19 hingga 200 persen.
Untuk mengendalikan pandemi Covid-19, Gubernur Sulut mengeluarkan SE Nomor 440/21.4150/Sekr-Dinkes tentang Antisipasi Peningkatan Kasus Covid-19 di Sulut
SE ini mengacu instruksi Mendagri nomor 14 tahun 2021 tentang Perpanjangan PPKM Mikro
Dalam SE itu disebutkan 10 kabupaten kota di Sulut wajib memperketat PPKM Mikro karena level kewaspadaan Covid-19 risiko sedang dan berpotensi naik ke risiko tinggi.
Dalam edaran itu diatur, kewajiban pelaksanaan pembatasan junlah pekerja di perkantoran.
Pada poin 5 SE disebutkan, pelaksanaan pada tempat kerja atau perkantoran sektor non esensial diberlakukan 25 persen Work from Office (WFO) dengan protokol kesehatan secara ketat
Selanjutnya, pada poin 6, pelaksanaan kegiatan pada tempat kerja atau perkantoran sektor esensial seperti keuangan dan perbankan, sistem pembayaran, TI dan Komunikasi, perhotelan non penanganan karantina Covid-19, industri orientasi ekspor, diberlakukan 50 persen maksimal staf WFO dengan protokol kesehatan secara ketat
Poin 7, pada sektor pemerintahan yang memberikan pelayanan publik yang tidak bisa ditunda pelaksanaannya diberlakukan 50 persen maksimal staf WFO dengan protokol kesehatan secara ketat
Poin 8, sektor critical seperti energi, kesehatan, keamana, logistik dan transportasi, industri makanan dan minuman serta penunjangnya, petrokimia, semen, objek vital nasional, penanganan bencana, proyek strategis nasional, konstruksi, utilitas dasar (listrik dan air) serta industri pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat sehari-hari diberlakukan 100 persen maksimal staff WFO dengan protokol kesehatan secara ketat.
Selanjutnya, poin 9, Kegiatan pertemuan seperti rapat dan sejenisnya yang dilakukan di dalam ruangan diberlakukan 25 persen kapasitas ruangan dengan menetapkan protokol kesehatan secara ketat.
Terkait aturan ini, Jubir Satgas Covid-19 Sulut, dr Steaven Dandel menyatakan, pengawasan pengetatan PPKM Mikro menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten kota, khususnya Satgas Covid-19.
"Penerapan dan pengawasan di kabupaten kota. Kami juga berharap masyarakat bisa memahami latar belakang kenapa ada pengetatan seperti ini karena meningkatnya kasus Covid-19," jelas Dandel, Selasa (06/07/2021).
Adapun 10 kabupaten kota tersebut, yakni Kota Manado; Kota Tomohon; Kota Bitung; Kab. Kepulauan Sangihe dan Kab. Mitra.
Selanjutnya, Kab. Minahasa, Kabm Minut, Kab. Boltim, Kota Kotamobagu dan Kab. Minsel.
Keputusan pengetatan PPKM Mikro ini berlaku 5-18 Juli 2021.(ndo)
Baca juga: Gubernur Sulut Perketat PPKM Mikro, Resepsi, Syukuran Maksimal 50 Orang, Ibadah Kapasitas 25 Persen
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Anak 12-17 Tahun Diberlakukan, Peserta Didik di SMK N 1 Ratahan Wajib Divaksin
Baca juga: Viral Video Peti Jenazah Pasien Covid-19 Terlempar dari Ambulans, Diduga Sopir Alami Hal ini
Gubenur Sulut
Olly Dondokambey
PPKM Mikro
pandemi Covid-19
protokol kesehatan
work from office (WFO)
dr Steaven Dandel
Jubir Satgas Covid-19 Sulut
Running news
Sulawesi Utara
UPDATE Sebaran Kasus Covid-19 Selasa 30 Agustus 2022: Bertambah 5.070 Kasus, DKI Jakarta Ada 1.717 |
![]() |
---|
UPDATE Terkini Covid-19 Indonesia Senin 2 Mei 2022: Bertambah 168 Kasus, 371 Sembuh, 14 Meninggal |
![]() |
---|
UPDATE Virus Corona Indonesia Jumat 29 April 2022: Bertambah 395 Kasus, 572 Sembuh, 23 Meninggal |
![]() |
---|
Malaysia Tak Wajibkan Pemakaian Masker di Luar Ruangan Mulai 1 Mei, Wisatawan Tak Perlu Tes Covid-19 |
![]() |
---|
SEBARAN Kasus Virus Corona Selasa 26 April 2022: DKI Jakarta dan Jabar Masih yang Tertinggi |
![]() |
---|