Berita Politik
Pengamat Sulut Menilai Koalisi Gerindra Golkar dan NasDem Potensi Jadi Penantang PDI-P
"Berbagai upaya melakukan politic agreement agar terbentuk koalisi-koalisi sebagai kekuatan membendung parpol penguasa saat ini."
Penulis: Hesly Marentek | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado -- Belakangan potensi koalisi Partai Golkar, NasDem dan Gerindra terus mencuat.
Ini menyusul pertemuan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Prabowo di Hambalang baru-baru ini.
Lalu bagaimana Pengamat Politik Josef Kairupan menilai hal ini?
Akademisi Unsrat ini mengakui konstalasi Pilpres 2024 semakin memanas saat ini.
Meski terbilang masih beberapa tahun kedepan, komunikasi politik untuk melakukan bergaining sudah mulai dilakukan oleh Parpol saat ini.
"Berbagai upaya melakukan politic agreement agar terbentuk koalisi-koalisi sebagai kekuatan membendung parpol penguasa saat ini sepertinya sudah mulai dilakukan," katanya.
Lebih lanjut, Kairupan menilai kecenderungan parpol underbow atau pecahan dari satu frekuensi poros induk parpol melakukan komunikasi untuk berkoalisi adalah sesuatu yang wajar.
Seperti Golkar, Gerindra, dan Nasdem, bisa juga berpotensi menantang PDIP nantinya.
"Apalagi jika PDIP tidak memiliki sosok atau figur Capres yang mempunyai ketokohan yang berkualitas sebagai pengganti Jokowi saat ini," nilainya.
Begitu pula jika PDIP terlalu memaksakan mengusung patron internal partai untuk menjadi capres, yg sebenarnya belum memiliki tingkat akseptabilitas dikalangan eksternal parpol.
"Maka hal ini akan membuat potensi parpol lain mendukung PDIP sebagai koalisi akan semakin menjauh," sambung Kairupan.
Sekalipun dikonfirmasi bahwa pertemuan AH dan Prabowo adalah semata sebagai silahturahmi biasa, membicarakan kepentingan bangsa dan Negara sebagai prioritas utama.
Juga membicarakan tentang perkembangan cabang olah raga yang diketuai oleh masing-masing tokoh tersebut, Prabowo sebagai ketua umum PB IPSI dan AH sebagai ketua umum PBWI tentang kesiapan sebagai tuan rumah Olimpiade 2023 mendatang.
Namun tidak menutup kemungkinan persoalan geo politik tentang arah masing-masing parpol kedepannya.
"Saling menjajaki apakah akan memiliki pandangan yang sama. Sehingga pertemuan ini dapat saja disebut sebagai cikal bakal penentuan opsi dan arah politik kedepan baik dalam koalisi maupun mengusung capres," pungkas Kairupan. (hem)
• Sebelum Divaksin Covid-19, Ratusan Siswa di Bitung Diharuskan Sarapan
• CHORD Gitar dan Lirik Lagu Hanyut Dalam Kecewa - Maulana Wijaya, Sakitnya Kau di Depan Mata