Penanganan Covid
Kasus Positif Covid 19 Meningkat, Ini Tiga Imbauan Satgas untuk Masyarakat Sulut
Kasus Covid 19 di Sulut meningkat pesat. Sabtu (3/7/2021), kasus Covid 19 bertambah 143. Ini rekor jumlah tertinggi dalam sehari di tahun 2021.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Chintya Rantung
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Kasus Covid 19 di Sulut meningkat pesat. Sabtu (3/7/2021), kasus Covid 19 bertambah 143. Ini rekor jumlah tertinggi dalam sehari di tahun 2021.
Data Satgas Covid 19 Sulut, kasus Covid 19 terus naik di Sulut sejak liburan lalu. Dari 5 kasus perhari meningkat menjadi 15 kasus dalam 21 hari. Kemudian menjadi 20 dalam 12 hari dan melesat menjadi 40 dalam 9 hari.
Dalam kurun waktu 3 minggu angka keterisian Ruang Isolasi dan Ruang ICU Covid 19 (Bed Occupational Rate) di Rumah Sakit Rujukan Covid 19, meningkat dengan cepat,” tambahnya.
Baca juga: PAKAI Protokol Covid-19, Jane Shalimar Rencananya Akan Dimakamkan di Tempat Ini
Diduga Covid varian Delta dan varian lainnya sudah masuk Sulut. Angka keterisian bed isolasi meningkat. Dari 8 persen menjadi 25 persen.
"Bahkan beberapa kabupaten dan kota keterisiannya di atas 50 persen," ujar Jubir Covid 19 Sulut Steven Dandel kepada Tribun Manado Minggu (4/7/2021).
Sebut Daendels, positive rate provinsi Sulut juga meningkat. Dari 2,5 persen pada Mei 2021 kini sudah 12,31 persen. Idealnya positif rate adalah 5 persen. "Berarti dari 100 sampel, ada 12 kasus positif," katanya.
Mencermati hal itu, sebut Daendel, Satgas Covid 19 provinsi Sulut menyampaikan tiga hal.
1. Walaupun secara laboratorium belum ada bukti adanya keberadaan variant of Concern (VoC) di Sulawesi Utara, tetapi perkembangan kondisi epidemiologik dan kecepatan transmisi dari beberapa kasus menunjukkan adanya kemungkinan bahwa yang sementara beredar di Sulawesi Utara pada saat ini adalah VoC ini.
2. Pola transmisi dari VoC ini berdasarkan laporan investigasi dari negara dan daerah lain di Indonesia adalah lebih cepat, menjangkiti lebih banyak orang dan adanya kemungkinan yang sangat tinggi bahwa transmisinya bersifat aerosol/ airborne.
Penularan aerosol/airborne adalah penularan yang disebabkan karena menghirup partikel virus yang mengambang di udara.
Pada penularan airborne, orang yang infeksius mengeluarkan partikel virus ini lewat batuk atau bersin yang melayang di udara dan bisa bertahan sampai 16 jam. Sehingga mereka yang tidak memakai masker akan sangat mudah terinfeksi.
3. Dengan pola transmisi seperti ini maka masyarakat dihimbau untuk menaikkan kewaspadaannya ke titik tertinggi. Pemakaian masker menjadi hal yang wajib dilakukan. Pola kerja dari rumah diimplementasikan kembali.
Sirkulasi udara ruangan kerja harus diperbaiki. Menghindari makan bersama, karena pada saat makan bersama otomatis masker akan dibuka. Menghindari acara di tempat tertutup dan padat.
Menghindari kerumunan kemanapun kita pergi. Acara resepsi dengan kehadiran lebih dari 30 orang sebaiknya dihindari. Pelaksanaan ibadah dan perayaan sebaiknya melalui daring. (art)
Baca juga: Polisi Israel Tuduh Organisasi Paling Misterius Ini di Balik Bentrok dengan Palestina, Bukan Mossad
Baca juga: Tak Banyak yang Tahu, Kulit Kering dan Gatal Salah Satu Tanda Penyakit Diabetes, Simak Tanda Lainnya
Baca juga: Tren Kasus Positif Covid-19 Naik, Varian Delta Diduga Sudah Masuk Sulut, Masyarakat Diimbau Waspada