Berita Viral
Sosok Kemal Arsjad yang Marah pada Anies Baswedan, Produser Film yang Diangkat Jadi Komisaris BUMN
Seorang Komisaris dari BUMN viral di media sosial. Diketahui hal tersebut berkaitan dengan hal yang diunggah di media sosialnya.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang Komisaris dari BUMN viral di media sosial.
Diketahui hal tersebut berkaitan dengan hal yang diunggah di media sosialnya.
Postingannya tersebut mengomentari Gubernur DKI Jakarta dengan kasar.
Baca juga: GEMPA 3.1 SR Hari Ini Senin 28 Juni 2021, Ini Lokasi Titik Pusat Gempa, Info BMKG
Baca juga: Ketua FKUB Pdt Lucky Rumopa Pasang Bendara Inggris di Pastori, Jagokan Three Lions Ganyang Jerman
Baca juga: Potret Pengemudi Pajero yang Aniaya Sopir Truk, Ternyata Seorang Pelaut dan Plat yang Dipakai Palsu
Foto : Kemal Arsjad, komisaris BUMN yang berkata kasar ke Anies Baswedan. (twitter/tribunnews)
Komisaris Independen dari BUMN Asuransi Kredit Indonesia atau Askrindo, Kemal Arsjad mendadak viral setelah melontarkan kemarahan pada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Kemal Arsjad marah karena lonjakan pasien Covid-19 di Jakarta hingga membuat rumah sakit penuh.
Bahkan, Kemal Arsjad menyebut akan meludahi Anies Baswedan jika mereka bertemu.
“Halah… Bangsat bener lah nih orang. Kalo ketemu gw ludahin mukanya,” kata Kemal Arsjad di akun twitternya @kemalarsjad, Sabtu (26/6/2021).
Cuitan tersebut menjadi sorotan luas.
Banyak warganet menyayangkan perkataan produser film yang diangkat menjadi komisaris BUMN tersebut.
Bahkan, ada pula yang membandingkan dengan masalah yang pernah menimpa Ahmad Dhani Prasetyo yang membuatnya meringkuk di penjara karena mencuit akan meludahi para pendukung penista agama.
Akhirnya Kemal Arsjad Minta Maaf
Sadar bahwa cuitannya menuai kontroversi, Kemal akhirnya menyampaikan permintaan maaf di akun Twitternya.
Ia menulis catatan panjang, menjelaskan alasannya ia kesal hingga melontarkan kalimat kasar kepada Anies Baswedan.
"Terima kasih teman-teman yang baik yang sudah mengingatkan dan memberi sebuah pembelajaran untuk saya. Untuk itu, mohon diterima permohonan maaf saya. Semoga badai Covid cepat berlalu dan kita semua sehat-sehat saja," cuitnya pada Minggu (27/6/2021).
Kemal menceritakan, awal kemarahannya saat keluarganya positif Covid-19 dan tidak mendapatkan ruang perawatan lantaran keterisian di rumah sakit di Jakarta penuh.
Lalu ia membaca pemberitaan di mana Anies mengklaim masih ada sisa ruang rawat di Jakarta.
Ia kemudian marah lantaran ia sudah mencoba mencari ruang rawat namun semuanya penuh.
"Akibatnya emosi saya terpancing. Mengingat banyak kerabat dekat yang belum mendapatkan penanganan dengan status CT yang kurang baik," sebutnya.
"Saya sadar seharusnya bisa menahan diri. Dan untuk itu, saya mohon maaf sebesar-besarnya jika ada teman yang merasa tersinggung dengan cuitan saya tersebut," imbuhnya.
Relawan Jokowi
Kemal Arsjad sendiri selama dikenal sebagai produser film.
Ia juga tercatat merupakan komisaris BUMN, tepatnya sebagai Komisaris Independen PT Askrindo (Persero).
Askrindo adalah BUMN yang bergerak di bidang asuransi keuangan dan asuransi umum.
Perusahaan pelat merah tersebut berkantor pusat di Kemayoran, Jakarta Pusat.
Kemal Arsjad diangkat menjadi komisaris BUMN itu sejak 18 Januari 2021.
Pengangkatannya dilakukan lewat surat yang diteken Menteri BUMN Erick Thohir dalam Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-18/MBU/01/2021.
Sebelum menjadi komisaris BUMN, Kemal Arsjad memang dikenal sebagai salah satu relawan pemenangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak Pilpres 2014 yang cukup militan.
Dikutip dari pemberitaan Kompas.com, 7 Juni 2014, ia ikut ambil bagian sebagai salah satu barisan kelompok pendukung pasangan calon presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla yang menamakan diri #JariTengahUngu.
Kelompok relawan Pilpres itu mendeklarasikan dukungannya di Taman Manggarai, Jakarta Selatan.
Taman itu terletak persis di seberang Stasiun Manggarai.
Pendukung yang terdiri dari kalangan politisi, seniman, dan elemen lainnya itu menyatakan mendukung secara kritis Jokowi-JK sebagai presiden RI.
Relawan #JariTengahUngu berperan menarik dukungan dari suara-suara masyarakat yang masih apatis atau golput, untuk memberikan dukungannya pada Jokowi-JK dalam Pilpres 9 Juli.
Foto : Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta. (Tangkap Layar Instagram dkijakarta)
Gerakan ini menyasar generasi muda dan juga komunitas-komunitas yang ada agar mendukung Jokowi-JK.
Fokus gerakan ini dilakukan melalui jejaring sosial Twitter.
Melalui gerakan ini masyarakat yang apatis mau menggunakan hak pilihnya untuk mendukung Jokowi-JK.
Simbol jari tengah dan warna ungu menjadi pilihan simbol gerakan karena menggambarkan orang yang apatis terhadap politik.
Ide kampanye #JariTengahUngu terinspirasi Gerakan Pencet Hidung (Peg Nose) di Perancis pada tahun 2002.
Saat itu rakyat Perancis mengalami dilema karena harus memilih antara (Jacques) Chirac yang terindikasi korup dengan (Jean-Marie) Le Pen yang ultra-nasionalis.
Akhirnya mereka memasuki bilik suara sambil memencet hidung dan Chirac memang.
Namun dia menyadari bahwa kemenangannya dibantu oleh pemilih yang tidak puas.
Selain Kemal Arsjad, tokoh publik lainnya yang tergabung dalam relawan tersebut antara lain Angga Sasongko dan Wanda Hamidah. Lalu ada Abdee Slank yang saat ini juga tercatat sebagai komisaris BUMN.
Berita lainnya terkait Anies Baswedan
Artikel ini dikompilasi dari WartaKotalive.com dengan judul Viral karena Ancam Ludahi Anies Baswedan, Komisaris Askrindo Kemal Arsjad Menyesal dan Minta Maaf, dari Kompas.com dengan judul "Kemal Arsjad: Relawan Pilpres, Komisaris BUMN, Disebut Hina Anies"