Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Kasus Covid

Ancaman Varian Delta Covid-19, Berikut Ciri-ciri dan Gejalanya

Dunia mulai dihadapkan dengan wabah Covid-19 pada akhir 2019 lalu. Sudah hampir dua tahun wabah ini masih berada di sekitar kita.

KOMPAS.com
Ancaman Varian Delta Covid-19, Berikut Ciri-ciri dan Gejalanya 

Virus Corona jenis baru yang ditemukan pada manusia sejak kejadian luar biasa muncul di Wuhan Cina pada Desember 2019.

Virus ini kemudian diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2) dan menyebabkan penyakit Coronavirus Disease-2019 (COVID-19).

COVID-19 disebabkan oleh SARS-COV2 yang termasuk dalam keluarga besar coronavirus yang sama dengan penyebab SARS pada tahun 2003, hanya berbeda jenis virusnya.

Gejalanya mirip dengan SARS, namun angka kematian SARS (9,6%) lebih tinggi dibanding COVID-19 (kurang dari 5%), walaupun jumlah kasus COVID-19 jauh lebih banyak dibanding SARS.

COVID-19 juga memiliki penyebaran yang lebih luas dan cepat ke beberapa negara dibanding SARS.

Gejala Umum Covid-19 dan Bahayanya

Covid-19 Varian Delta: Gejala Corona Varian Baru dan Perbedaannya dengan  Gejala Awal Virus Corona - Tribunnews.com Mobile

Virus Corona yang menyebabkan Covid-19 bermutasi dan menimbulkan beberapa varian baru.

Masing-masing varian virus Corona memiliki gejala yang berbeda-beda.

Namun, secara umum gejala Covid-19 berupa demam 38C, batuk kering, dan sesak napas.

Jika ada orang yang dalam 14 hari sebelum muncul gejala tersebut pernah melakukan perjalanan ke negara terjangkit, atau pernah merawat/kontak erat dengan penderita COVID-19, maka ia harus melakukan pemeriksaan laboratorium lebih lanjut untuk memastikan diagnosisnya.

Seperti penyakit pernapasan lainnya, COVID-19 dapat menyebabkan gejala ringan termasuk pilek, sakit tenggorokan, batuk, dan demam.

Sekitar 80 persen kasus dapat pulih tanpa perlu perawatan khusus.

Sekitar 1 dari setiap 6 orang mungkin akan menderita sakit yang parah, seperti disertai pneumonia atau kesulitan bernafas, yang biasanya muncul secara bertahap.

Walaupun angka kematian penyakit ini masih rendah (sekitar 3%), tapi bagi orang yang berusia lanjut, dan orang-orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya (seperti diabetes, tekanan darah tinggi dan penyakit jantung), mereka biasanya lebih rentan untuk menjadi sakit parah.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved