Kasus Pembunuhan
Siapa Praka AS, Anggota TNI Suruhan Mantan Calon Wali Kota yang Tembak Wartawan hingga Tewas
Diketahui ternyata otak pembunuhan itu adalah seorang pengusaha yang pernah mencalonkan diri sebagai wali kota.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebelumnya diketahui terjadi pembunuhan yang korbannya adalah seorang wartawan.
Setelah dilakukan penyelidikan pihak kepolisian ternyata korban ditembak seorang oknum anggota TNI.
Diketahui ternyata otak pembunuhan itu adalah seorang pengusaha yang pernah mencalonkan diri sebagai wali kota.
Baca juga: Kasus Corona pada Anak Meningkat, 282 Balita di Jakarta Positif Covid-19, Varian Delta Penyebabnya
Baca juga: Jolene Marie Ungkap Kesibukan Selesaikan Majalah The Governor Indonesia di Tribun Baku Dapa
Baca juga: Dianiaya Suami hingga Meninggal Dunia, Ibu Ini Sempat Berpesan ke Putrinya saat Kondisi Sekarat
Foto : Petugas Polres Simalungun dan Dit Reskrimum Polda Sumut melakukan olah TKP tempat dimana oknum wartawan Mara Salem Harahap alias Marsel ditembak mati, Sabtu (19/6/2021).(TRIBUN MEDAN/ALIJA MAGRIBI)
Praka AS terlibat dugaan pembunuhan Mara Salem alias Marsal seorang wartawan di Simalungun, Sumatera Utara.
Praka AS menembak sang wartawan hingga akhirnya tewas di dalam mobil.
Praka AS sendiri merupakan orang suruhan Sujito, mantan calon wali kota Siantar.
Sujito sengaja menyuruh oknum anggota TNI itu menembak Marsal.
Siapa sebenarnya sosok Praka AS ?
Kamis (24/6/2021), Kapolda Sumatera Utara Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak menunjukkan sosok tersangka penembak Mara Salem Harahap alias Marsal.
Dalam paparan kasus di Polres Siantar itu, dalang pembunuhan, Sujito yang juga mantan calon Wali Kota Siantar turut dihadirkan.
Di hadapan Kapolda Sumut, Sujito mengaku dia lah yang memerintahkan anggota TNI untuk menembak Marsal hanya sebagai shock terapy saja.
Sujito mengaku kesal kepada Marsal yang terus-terusan meminta uang kepadanya.
"Saya sebenarnya mau beri shock teraphy. Cuma saya mengatakan, ini (korban) mau buat rusuh. Kalau enggak dibedil (ditembak), enggak bisa. Baru ada ketakutan dibuatnya," kata Sujito, Kamis (24/6/2021).