Berita Nasional
Daftar Negara dengan Utang Luar Negeri Terbesar, Indonesia Berada di Urutan Berapa?
Bank Dunia mencatat, peningkatan utang luar negeri terjadi lantaran perubahan nilai tukar mata uang negara terhadap dollar AS dari tahun ke tahun.
Total ULN China mencapai 2,1 triliun dollar AS. Nilai tersebut meningkat 8 persen bila dobandingkan dengan akhir 2018 lalu.
• Apa itu CT Value? Angka dalam Tes Swab PCR, CT 10 Berarti Memiliki Kandungan Miliaran Virus
Sementara itu, utang luar negeri Indonesia tercatat mencapai 402,08 miliar dollar AS pada tahun 2018.
Tingkat utang luar negeri Indonesia tersebut masih lebih rendah bila dibandingkan dengan Rusia yang mencapai 490,72 miliar dollar AS, Meksiko 469,72 miliar dollar AS dan Tukri 440,78 miliar dollar AS.
Tingkat utang luar negeri Indonesia tersebut juga lebih rendah dari Brasil yang sebesar 569,39 miliar dollar AS, dan India 560,03 miliar dollar AS.
Berikut adalah daftar 10 negara dengan utang luar negeri terbesar:
- China 2,1 triliun dollar AS
- Brasil 569,39 miliar dollar AS
- India 560,03 miliar dollar AS
- Rusia 490,72 miliar dollar AS
- Meksiko 469,72 miliar dollar AS
- Turki 440,78 miliar dollar AS
- Indonesia 402,72 miliar dollar AS
- Argentina 279,3 miliar dollar AS
- Afrika Selatan 188,1 miliar dollar AS
- Thailand 180,23 miliar dollar AS
• Ingat Malih Tong Tong? Baru Tiga Bulan Menduda, Langsung Pinang Gadis Muda, Tapi Ada Fakta Lain
Kekhawatiran BPK
Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Agung Firman Sampurna dalam pidato tersebut juga menyebut indikator kerentanan utang tahun 2020 melampaui batas yang direkomendasikan IMF dan International Debt Relief (IDR).
Sepanjang tahun 2020, utang pemerintah sudah mencapai Rp 6.074,56 triliun. Posisi utang ini betul meningkat pesat dibandingkan dengan akhir tahun 2019 yang tercatat Rp 4.778 triliun.
Rasio debt service terhadap penerimaan sebesar 46,77 persen. Angkanya melampaui rekomendasi IMF pada rentang 25-35 persen.
Begitu juga dengan pembayaran bunga terhadap penerimaan sebesar 19,06 persen, melampaui rekomendasi IDR sebesar 4,6-6,8 persen dan rekomendasi IMF sebesar 7-10 persen.
Kemudian, rasio utang terhadap penerimaan sebesar 369 persen, melampaui rekomendasi IDR sebesar 92-167 persen dan rekomendasi IMF sebesar 90-150 persen.
Tak hanya itu, indikator kesinambungan fiskal Tahun 2020 yang sebesar 4,27 persen juga melampaui batas yang direkomendasikan The International Standards of Supreme Audit Institutions (ISSAI) 5411 - Debt Indicators yaitu di bawah 0 persen.
Selain itu, sepanjang tahun 2020, pendapatan negara dan hibah mencapai Rp 1.647,78 triliun atau 96,93 persen dari anggaran. Sedangkan realisasi belanjanya mencapai Rp 2.595,48 triliun atau 94,75 persen.