Berita Sulut
Ramai Penolakan PT TMS Keruk Emas di Pulau Sangihe, Begini Respons Gubernur Olly Dondokambey
Gerakan menolak operasi PT Tambang Mas Sangihe di Pulau Sangihe terus mengemuka
Penulis: Ryo_Noor | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Gerakan menolak operasi PT Tambang Mas Sangihe di Pulau Sangihe terus mengemuka.
Paling anyar, Mahasiswa dan pecinta alam Sulut melakukan aksi demonstrasi di Kantor Gubernur Sulut, Senin (21/6/2021).
Mereka menuntut Gubernur Olly ikut mendukung penolakan tambang emas itu beroperasi.
Dikonfirmasi wartawan soal sikapnya, Gubernur Olly pun angkat bicara.
Olly mengatakan, sejak jadi Gubernur Sulut, ia sudah banyak menutup tambang.
Baca juga: Jajaran Polsek di Manado Serentak Melaksanakan Operasi Yustisi Tekan Penyebaran Covid-19
"Sejak saya jadi Gubernur kalian tahu, kita jadi gubernur sudah cabut 52 izin tambang," kata dia.
Gubernur Olly juga menyinggung soal Tambang Pasir Besi di Pulau Bangka, Minahasa Utara
"Tambang Pulau Bangka kita tutup," katanya.
Gubernur mengungkapkan, situasi kali ini berbeda terkait perizinan PT TMS
"Tapi sekarang perizinan sudah kewenangan pemerintah pusat, bukan pemerintah daerah," kata Olly.
Sekadar informasi PT TMS mengantongi kontrak karya yang dikeluarkan pemerintah pusat
" Jadi tanya saja di Jakarta," kata Gubernur.
Kantor Gubernur 'digoyang' aksi demonstrasi dari Mahasiswa dan Pecinta Alam di Provinsi Sulut, Senin (21/6/2021)
Pendemo tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa dan Komunitas Pecinta Alam Sulut.
Mereka menolak kehadiran PT Tambang Mas Sangihe (TMS) beroperasi mengeruk emas dari Pulau Sangihe.