Jembatan Kairagi
Guru dan Orangtua Murid Takut Lewati Jembatan Reyot di Kairagi, Lisa: Jantung Hampir Copot
Di kota Manado masih ada salah satu jembatan akses jalan warga yang sangat memprihatinkan
Penulis: Fistel Mukuan | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Indonesia semakin maju bahkan negara yang berkembang ini diprediksi para ahli tahun 2050 akan menjaid negara maju.
Sulawesi Utara juga menjadi salah satu daerah yang maju di Indonesia
Kota Manado adalah ibukota Sulawesi Utara.
Namun, ternyata di kota Manado masih ada salah satu jembatan akses jalan warga yang sangat memprihatinkan.
Baca juga: PPDB Kota Manado Masih Berlangsung, SMA N 3 Manado Buka Posko Pengaduan
Jembatan reyot dan sempit yang terbuat dari bambu dan kayu sepanjang 25 meter itu menggantung di atas DAS Tondano, di Kairagi, Manado.
Lebih tepatnya lokasi tersebut berada si jalan Manado - Bitung dekat kantor DPRD Provinsi Sulawesi Utara.
Setelah dikunjungi ternyata memang bagi orang baru yang ingin melaluinya sangat takut.
Salah satunya Ibu guru Jeane Lahite takut untuk lewat di jembatan tersebut.
"Semoga saja bapak Wali Kota Andrei Angouw dan wakil Wali Kota Richard Sualang bisa membuat jembatan ini lebih baik," kata Jeane.
Baginya sangat disayangkan jika di kota Manado masih ada jembatan seperti itu.

Salah satu orang tua siswa Lisa Tamasoleng ketika ditemui di lokasi mengaku dirinya sudab kedua kalinya dengan ini untuk melalui jembatan ini.
"Hari ini sudah kedua kalinya untuk melalui jembatan ini, pertama kalinya jantung hampir copot kedua ini tetap masih takut," katanya.
Namun bagi, Mei Supit ini pertama kalinya dirinya akan lewat.
"Ini pertama kalinya dan sangat takut,'" ungkapnya lagi.
"Kami datang di sini untuk mengunjungi anak didik dan rekan kami orangtua murid. Disini banyak anak sekolah yang setiap hari lewat jembatan ini.