Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Doa dan Amalan

Doa Pagi yang Sering Dibaca Nabi Isa AS, Berikut Manfaat dari Doa Tersebut, Ini Bacaannya

Doa bahkan menjadi amalan setiap manusia. Bahkan nabi, sosok yang dipilih oleh Allah SWT saja tunduk dan berdoa kepada Allah SWT.

Editor: Indry Panigoro
https://www.risalahislam.com/
berdoa di pagi hari 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Berdoalah Engaku, karena dengan doa hati menjadi tenang.

Selain doa adalah sarana untuk berbicara dengan Sang Pencipta, doa juga punya segudang manfaat.

Doa bahkan menjadi amalan setiap manusia.

Bahkan nabi, sosok yang dipilih oleh Allah SWT saja tunduk dan berdoa kepada Allah SWT.

Awali pagi dengan melaksanakan ibadah seperti dianjurkan Rasulullah SAW.

Langkah awal memulai aktivitas pagi disertai dengan kegiatan bermanfaat sehingga hari itu menjadi hari yang berkah sepanjang hari.

Selain berkah juga membuka pintu rezeki bagi melaksanakan ibadah ini.

Sudah selayaknya jika seorang muslim memperbanyak dzikir di setiap waktunya.

Kita berdzikir itu bukan hanya menunggu waktu kosong, melainkan kita harus mengosongkan waktu untuk berdzikir.

Terlebih di waktu pagi hari, selain menentramkan dan memberi energy positif, berdzikir di pagi hari itu merupakan doa yang dipanjatkan kepada Allah agar menjadikan hari itu hari yang diberkahi.

Dalam kitab Ihya Ulumiddin, seperti dikutip dari bincangsyariah.com, Imam al-Ghazali menyebutkan bahwa doa yang senantiasa dipanjatkan oleh Nabi Isa di waktu pagi hari adalah doa sebagai berikut;

اللَّهُمَّ إنِّي أَصْبَحْتُ لَا أَسْتَطِيْعُ دَفْعَ مَا أَكْرَهُ ، وَلَا أَمْلِكُ نَفْعَ مَا أَرْجُوْ ، وَأَصْبَحَ الْأَمْرُ بِيَدِ غَيْرِي ، وَأَصْبَحْتُ مُرْتَهَناً بِعَمَلِي فَلَا فَقِيْرَ أَفْقَرُ مِنِّي. اللَّهُمَّ لَا تُشْمِتْ بِي عَدُوِّي ، وَلَا تَسُؤْ بِي صَدِيْقِي ، وَلَا تَجْعَلْ مُصِيْبَتِي فِي دِيْنِي ، وَلَا تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّي ، وَلَا تُسَلِّطْ عَلَيَّ مَنْ لَا يَرْحَمُنِي ، يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ.

Allohumma inni ashabahtu la astathi’u daf’a ma akrohu wa la amliku naf’a ma arju wa ashbahal amru biyadi ghairi wa ashbahtu murtahanan bi a’amali fala faqiro afaqaru minni. Allohumma la tusymit bi ‘aduwwi wala tasu’ bi shodiqi wala taj’al mushibati fi dini wala taj’alid dunya akbaro hammi wala tusalith ‘alayya man la yarhamuni ya hayyu ya qoyyum.

”Ya Allah, setiap pagi saya tak mampu menghindar dari apa yang saya benci, saya pun tak kuasa mendapatkan apa yang saya inginkan. Segala urusan ada di luar kekuasaan saya, diri saya tergadaikan dengan perbuatan saya, maka tidak ada yang lebih miskin dari saya.

Jangan Engkau beri kegembiraan musuh di atas penderitaan saya. Jangan Engkau jadikan cobaan saya dalam agama saya. Jangan Engkau jadikan urusan dunia sebagai kesusahan terbesar saya. Jangan Engkau jadikan orang yang tak mengasihani saya sebagai pemimpin saya. Ya Allah yang Maha Hidup dan Mengurus Segala Sesuatu.”

Ilustrasi seorang hamba Allah yang taat sedang berdoa.
Ilustrasi seorang hamba Allah yang taat sedang berdoa. (freepik.com)
Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved