Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

BACAAN ALKITAB

Bacaan Alkitab : Roma 2:1-16 - “Allah Tidak Memandang Bulu”

Sadar atau tidak sadar, seringkali kita bertindak menjadi hakim atas orang lain, menghakimi kesalahan ataupun kejahatan mereka.

Editor: Aswin_Lumintang
internet
Ilustrasi renungan 

Paulus menuding orang-orang ini adalah orang orang yang jahat, sombong dan munafik. Paulus menentang pandangan yang salah, bahwa orang Yahudi tidak akan dihakimi karena mereka saleh benar dan tak berdosa. Yang paling penting untuk mereka sadari adalah kasih karunia Tuhan adalah untuk menuntun pada pertobatan.(ayat 4).

Maksudnya supaya mereka meninggalkan perbuatan jahat dan kembali kepada-Nya. Memang murka Allah akan berlaku bagi mereka yang keras kepala tidak mau bertobat, yang hatinya telah mengeras seperti batu. dan bagi mereka yang hanya mencari-cari kepentingan untuk diri sendiri dan yang tidak taat pada kebenaran ( ayat Namun bagi mereka yang percaya pasti diselamatkan, akan memiliki hidup kekal tetapi bagi mereka yang menolak kebenaran akan dihukum. (band. 2 Tes 2:12.)

Tuhan tidak memandang bulu untuk menghukum, baik orang Yahudi dan Yunani yang berbuat jahat. Tetapi Tuhan akan menyatakan kemuliaan, kehormatan dan sejahtera bagi mereka yang berbuat baik. Kemudian kata memandang bulu (Yunani: prosopolepsia = memandang bulu, memandang muka memandang orang) Allah tidak memandang bulu, tidak memandang muka, dan tidak memandang orang.

Paulus ingin mempertegas bahwa semua orang sama di hadapan Tuhan. Dan Tuhan tidak membeda-bedakan orang Yahudi dan non Yahudi, semua istimewa di hadapan Tuhan. Tuhan memperlakukan semua orang sama, apakah orang Yahudi dan non Yahudi. (ayat 9-11).

Tuhan menghukum manusia tanpa membeda-bedakan latar belakang bangsa karena Yahudi dan non Yahudi, yang memiliki Taurat atau tidak. Tuhan mengetahui isi hati, apakah terbuka untuk Kristus atau menolak dan mengeraskan hati. Hukum Taurat bukan untuk membenarkan diri tetapi untuk mengetahui apakah orang tersebut berbuat dosa atau tidak. Tuhan mengenal isi hati manusia, baik ataupun buruk, tidak ada yang tersembunyi di hadapan Dia.

Renungan
Renungan (WWW.THOUGHTCO.COM)

n Makna dan Implikasi Firman
 Di hadapan Tuhan tidak ada manusia yang sempurna, semua telah bersalah dan jatuh ke dalam dosa (Roma 8:23). Semua manusia memiliki sisi gelap karena itu jangan pernah menganggap diri paling benar, suci dan saleh. Siapapun kita, tidak akan bisa terlepas dari penghakiman Tuhan. Hukum Tuhan akan berlaku secara adil tanpa memandang muka, tanpa memandang status dan jabatan sebab Tuhan tidak pernah memandang bulu.

Tuhan tidak akan pernah memihak kepada siapapun, dan tidak akan pernah memihak orang-orang tertentu. Tuhan Yesus datang ke dalam dunia untuk menyelamatkan orang berdosa, dan sekarang Ia telah terangkat ke sorga dan akan datang kembali bukan sebagai penebus dosa dan sebagai Hakim yang adil (2 Timotius 4:1). Ingat hukuman Tuhan akan diberlakukan menurut perbuatan kita. Karena itu jagalah dan dan rawatlah hati kita supaya penghukuman tidak berlaku atas kita.

 Kita menilai dan menghakimi orang lain, mulai dari cara berpakaian, sikapnya, hartanya dan paling parah kita sering menghakimi hidup mereka. Menilai kekurangan, kelemahan dan menghakimi orang lain paling mudah dan gampang dilakukan oleh orang tertentu. Janganlah kita saling mencari-cari kesalahan orang lain apalagi meng-hakimi, sebab hak menghakimi bukan urusan manusia, tapi urusan Tuhan. (Matius 7:1 ). Kita dihadirkan Tuhan di dunia untuk menyatakan damai sejahtera dan terpanggil untuk saling melengkapi satu dengan yang lain supaya kita semua menjadi anggota gereja yang dewasa dan misioner. ( band Efesus 4:12-16 )

 Tuhan tidak memandang bulu, manusia dari latar belakang suku, bangsa, bahasa, harta dan jabatan serta kekuasaan. Siapa yang percaya dan melakukan kehendak-Nya akan diselamatkan tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Karena itu jangan pernah memandang rendah, meremehkan orang lain apalagi membenci hanya karena mereka berbeda dan tidak sama dengan kita. ” Sebab Tuhan Allahmulah Allah segala allah dan Tuhan segala tuhan, Allah yang besar, kuat dan dahsyat, yang tidak memandang bulu ataupun menerima suap” ( Ulangan 10:17 )

 Keselamatan bukan hanya milik orang-orang tertentu atau gereja-gereja tertentu. Sebab tidak ada gereja/lembaga yang bisa memberi jaminan tentang keselamatan. Keselamatan tidak ada di dalam gereja, tetapi gereja mengajarkan tentang keselamatan yang, bukan hasil usaha dan kerja keras manusia tetapi keselamatan adalah pemberian cuma-cuma dari Tuhan. “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, bukan hasil pekerjaanmu, jangan ada orang yang memegahkan diri. (Efesus 2:8-9). Band. Roma 3:20,28. Karena itu keselamatan adalah anugerah terindah dari Tuhan untuk semua orang yang percaya dan Dia yang mengasihi serta melakukan kehendak Tuhan.

 Tuhan mengasihi kita bukan karena kita baik dan benar di hadapan Tuhan, tetapi oleh karena anugerah-Nya, supaya kita tidak binasa oleh dosa melainkan kita beroleh hidup kekal. (Yohanes 3:16). Cara Tuhan menyelamatkan kita ialah Dia rela menderita, tersalib dan mati di atas kayu salib di bukit Golgota untuk menebus dosa kita manusia. Untuk itu sebagai warga gereja kita diingatkan untuk meninggalkan semua perbuatan jahat dan kembali hidup di jalan Tuhan, bertobat, membaharui hati dan pikiran serta beralih dari dalam gelap kepada terang. “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang”. (2 Korintus 5:17.)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved