BACAAN ALKITAB
Bacaan Alkitab : Roma 2:1-16 - “Allah Tidak Memandang Bulu”
Sadar atau tidak sadar, seringkali kita bertindak menjadi hakim atas orang lain, menghakimi kesalahan ataupun kejahatan mereka.
MTPJ 20 – 26 Juni 2021
TEMA MINGGUAN : “Menerima dan Memberlakukan Keadilan Allah”
TEMA BULANAN : “Allah Tidak Memandang Bulu”
Bacaan Alkitab : Roma 2:1-16

ALASAN PEMILIHAN TEMA
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sadar atau tidak sadar, seringkali kita bertindak menjadi hakim atas orang lain, menghakimi kesalahan ataupun kejahatan mereka. Menghakimi orang lain memang mudah tetapi yang tanpa disadari telah menghakimi diri kita sendiri.
Realitas hidup ini kita sering melakukan hal yang sama, seperti yang dilakukan oleh orang lain kepada kita. Bahkan dapat saja apa yang kita perbuat jauh lebih jahat dari apa yang dilakukan orang lain.
Fenomena yang menarik bahwa kita lebih suka dan mudah melihat kesalahan orang lain dari pada kesalahan kita. Ada pepatah mengatakan: gajah dipelupuk mata tak tampak, semut di seberang lautan tampak. Artinya kebenaran seseorang yang jelas ada, tidak dibicarakan namun kesalahan yang sangat kecil dibesar-besarkan.

Memang soal baik dan buruk sering dipraktekan oleh orang percaya, tetapi yang luar biasa adalah melihat dan menilai keburukan orang lain serta menjatuhkan hukuman kepada orang tersebut karena berbuat salah dan jahat. Padahal menghakimi bukanlah urusan kita manusia tapi urusan Tuhan.
Benar atau salah keputusan yang diambil orang lain bukan hak kita untuk memberikan penghakiman, melainkan ukuran yang dipakai Tuhan untuk menghakimi. Semua manusia sama di hadapan Tuhan Allah dan tidak ada yang sempurna dan istimewa.
Tuhan tidak pernah membeda-bedakan kita karena status dan jabatan. Siapapun kita manusia, yang terlibat dengan kejahatan maka kita tidak akan pernah luput dari penghakiman Tuhan. Tuhan Allah akan menghakimi setiap orang tanpa pandang bulu. Dimata Tuhan kita semua sama. Karena itu alasan tersebut di atas maka tema minggu ini adalah “Allah tidak Memandang Bulu”.
Baca juga: JADWAL MotoGP Jerman Sirkuit Sachsenring, Adik Valentino Rossi Start Urutan 12
Baca juga: Potret Wajah Mpok Atiek Pasca 16 Kali Operasi Angkat Silikon, Berubah Drastis dan Lebih Natural
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Surat Roma diyakini ditulis oleh Rasul Paulus, ketika berada di Korintus dalam perjalanannya menuju ke Spanyol menjelang akhir pelayanan Misionaris.
Kitab Roma ditulis pada tahun 55/56 M. Surat ini dialamatkan kepada jemaat Kristen Roma, yang berlatar belakang Yahudi dan Non Yahudi (Roma 1:13). Sayangnya Jemaat yang begitu dipuji-puji oleh Paulus, ternyata di dalamnya telah terjadi perpecahan.
Salah satu konflik yang terjadi di jemaat Roma adalah mengenai pemahaman yang berbeda tentang siapa yang dibenarkan dan diselamatkan di hadapan Tuhan Allah? Masing-masing, baik kelompok Yahudi maupun non Yahudi menganggap diri mereka paling benar.
Paulus memberi penegasan kepada mereka bahwa Injil itu adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan semua orang yang percaya kepada-Nya ( baik Yahudi maupun non Yahudi). Injil menjadi Representasi dari kekuatan Allah yang menyelamatkan.(bnd Roma 1:16)
Dalam Roma 2:1-16 Paulus ingin menasehati jemaat Kristen yang ada di Roma untuk tidak saling mengganggap diri paling benar atau diri lebih baik, lebih kudus dan suci dari yang lain. Sebab di hadapan Tuhan semua orang adalah berdosa. “semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah”. (Roma 3:23 ).
Di hadapan Tuhan semua manusia sama dibenarkan dan bukan hasil usaha atau perbuatan baik, tapi hanya karena anugerah semata dari Tuhan. (Roma 3:24). Selanjutnya Paulus menjelaskan tentang kata menghakimi ( Yunani: krino = hukuman, keputusan, dengan menjatuhkan, aku telah memutuskan) kata ini diulangi sampai tiga kali, mengapa? Karena Paulus sangat serius mengkritisi akan sikap hidup dari orang-orang Yahudi yang suka menghakimi orang lain, seharusnya keadaan mereka tidaklah lebih baik dari orang orang yang dihakimi (bukan Yahudi). “Hai manusia, siapapun engkau yang menghakimi orang lain, engkau sendiri tidak bebas dari salah” (ayat.1).
Paulus menasehatkan mereka supaya tidak boleh saling menghakimi orang lain. Tuhan Allah adalah adil dan jujur untuk menjatuhkan hukuman, kepada siapapun. Karena itu Ia berlaku adil dan benar. Tuhan menghukum menurut kebenaran, dan bukan berdasarkan latar belakang hidup, baik Yahudi atau non Yahudi (ayat 2). Perkataan engkau menghukum mereka berbuat demikian, sedangkan engkau sendiri melakukannya. (ayat 3).