Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Penanganan Covid

Apa Saja Gejala Baru Varian Delta Covid-19? Ternyata Punya Gejala Berbeda, Mirip Flu Berat

Varian virus corona yakni Delta (B.1.617.2) kini telah merebak di sejumlah negara seperti India dan Inggris. juga diketahui telah masuk ke Indonesia

(Shutterstock/angellodeco)
Ilustrasi varian virus corona Delta. Varian ini pertama kali diidentifikasi di India, sebelumnya dinamai B.1.617.2. Virus corona varian Delta 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Virus corona B.1.617.2 atau varian delta yang awalnya ditemukan di India kini mulai menyebar ke seluruh dunia dan menjadi strain dominan di beberapa negara seperti Inggris dan Amerika Serikat.

Varian ini juga sudah ditemukan di Indonesia.

Pada hari Rabu (16/6/2021), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan Covid-19 varian delta telah terdeteksi di lebih dari 80 negara dan terus bermutasi saat menyebar.

Di tengah hadirnya Covid-19 varian baru, penting untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Penelitian telah menunjukkan bahwa varian ini lebih menular daripada varian lainnya.

Varian virus corona yakni Delta (B.1.617.2) kini telah merebak di sejumlah negara seperti India dan Inggris.

Varian Delta ini juga diketahui telah merebak di Indonesia.

Seperti diberitakan Kompas, Jumat (18/6/2021), terdapat 104 kasus varian Delta yang menyebar di daerah Sumatera Selatan, DKI Jakata, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.

Kecelakaan Maut Tadi Pukul 02.00 Wita, Pejalan Kaki Tewas Ditabrak Motor, Korban Tergeletak di Jalan

Lantas, gejala apa yang terjadi dari varian barus virus corona Delta (B.1.617.2)?

Gejala

Menurut para ilmuwan, data menunjukkan varian delta sekitar 60 persen lebih mudah menular daripada varian alpha yang sebelumnya ditemukan di Inggris.

Membuat mereka yang terinfeksi varian ini lebih mungkin dirawat inap, seperti yang terlihat di beberapa negara termasuk Inggris.

Tak hanya itu, gejala yang ditimbulkan oleh varian delta ini disebut memiliki perbedaan dengan gejala dari virus SARS-CoV-2 lain yang kita ketahui.

Mengutip dari laman Sky News, seorang profesor yang tergabung dalam ZOE Covid Symptom Study, Tim Spector menyebutkan ada yang berbeda dari gejala Covid-19 saat ini.

Ilustrasi <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/virus-corona' title='virus corona'>virus corona</a> SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. Peneliti kembali buktikan efek <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/virus-corona' title='virus corona'>virus corona</a> pada otak yang dapat menyebabkan efek kognitif, kabut otak hingga kelelahan.(SHUTTERSTOCK/creativeneko)

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved