Berita Manado
Nelayan Keluhkan Sedimentasi Pesisir Pantai Manado yang Semakin Parah
Pesisir Pantai Manado, Sulawesi Utara kini sudah semakin penuh dengan material sedimentasi yang terbawa aliran Sungai Tondano.
Penulis: Isvara Savitri | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Pesisir Pantai Manado, Sulawesi Utara kini sudah semakin penuh dengan material sedimentasi yang terbawa aliran Sungai Tondano.
Tumpukan material sedimentasi ini sudah terjadi bertahun-tahun dan tentunya membuat bibir Pantai Manado semakin jauh.
Penumpukan material sedimentasi ini tampak di pesisir Pantai Manado di daerah Sindulang, tempat para nelayan menyandarkan perahu-perahu mereka.
Bahkan pada Selasa (15/6/2021) terlihat air pantai yang berada dekat bibir pantai berwarna kecokelatan.
Hal ini menandakan penumpukan sedimentasi berupa tanah yang diakibatkan oleh hujan yang seharian mengguyur Kota Manado pada Senin (14/6/2021).
Tentu saja material yang dibawa selepas hujan lebih parah karena aliran air yang turun dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Tondano membawa material pasir lebih banyak dibanding biasanya.
Sedimentasi atau pendangkalan ini rupanya merugikan para nelayan tersebut.
"Kami jadi harus melaut lebih jauh," terang salah satu nelayan bernama Tono, Selasa (15/6/2021).
Tono mengaku sudah menjadi nelayan sejak 20 tahun silam.
Sebelum sedimentasi semakin parah, ia bisa melaut hanya dengan jarak 500 meter.
Namun kini dengan adanya sedimentasi ia terpaksa melaut lebih jauh, paling tidak lima kilometer dari bibir pantai.
Hal tersebut dilakukan karena jumlah ikan yang ia dapat sedikit jika melaut dekat dengan bibir pantai.
"Karena semakin dangkal jumlah ikan yang didapat juga semakin sedikit. Bahkan sampai pergi ke tengah laut pun kadang juga dapat ikannya cuma sedikit," keluh Tono.
Selain itu, sedimentasi juga mempengaruhi ukuran ikan yang didapat.
"Sekarang ikan yang didapat ukurannya kecil-kecil," tambah Tono.
Tono dan nelayan lainnya berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Manado menangani hal ini supaya sedimentasi yang terjadi tidak semakin parah.
Selain itu, menurut Tono melaut hingga ke tengah laut memiliki risiko tinggi.
"Kami berharap pemerintah setempat bisa menangani pendangkalan ini agar risiko nelayan karena harus melaut jauh dari bibir pantai juga berkurang," tutup Tono. (*)
Tentang Manado
Kota Manado adalah Ibukota Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia, dan merupakan kota terbesar kedua di Pulau Sulawesi.
Kota Manado berbatasan dengan Kabupaten Minahasa dan Minahasa Utara.
Kota Manado memiliki 11 kecamatan serta 87 kelurahan dan desa, luas wilayah Kota Manado 157,27 km²
Wilayah perairan Kota Manado meliputi Pulau Bunaken, Pulau Siladen dan Pulau Manado Tua
Saat ini di Kota Manado dipimpin oleh Wali Kota Andrei Angouw dan Wakil Wali Kota Richard Sualang.
• 7 Warga Talaud Terkapar Covid 19, Bupati Kembali Warning Masyarakat Soal Prokes
• Kapolres Minsel Nyatakan Perang dengan Knalpot Racing dan Premanisme
• Tak Banyak yang Tahu, Ternyata Ada Cara Keluar dari Grup WhatsApp Tanpa Ketahuan