Berita Bitung
Ini Penjelasan Pengelola KEK Bitung Terkait Lahan di Kawasan KEK
Direktur Utama PT Membangun Sulut Hebat (MSH), pengelola KEK Bitung, beberapa waktu lalu membeberkan luasan lahan total ada 534 hektare.
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: David_Kusuma
Lalu ada opsi kedua, pembebasan lahan dibahagi untuk lahan 441 tahun pertama 50 hektar dengan anggaran Rp 300 miliar di tahun 2021 semesrter kedua.
Kemudian 100 hektare anggaran Rp 1,8 Triliun tahun kedua 2020 semester I, 152 hektare Rp 1,089 miliar. Untuk land clearing cuttunfil 92 hektar di bahagi ada 50 hektar anggara Rp 90 Miliar, 100 hektare anggaran Rp 60 miliar.
"Strategi pengolahan lahan 534 hektare, di antaranya lahan 441 hektare dari tiga kelurahan tempat berkedudukan KEK Bitung. Di iventarisasi ada 809 pemilik tanah pasini dengan rincian Kelurahan Manembo-Nembo 55 pemilik tanah, Tanjung Merah 472 pemilik tanah dan Sagerat 242 pemilik tanah sudah termasuk perusahan eksisting.
Lalu luasan lahan lebih besar 6 hekter, ada di kelurahan Manembo-Nembo satu pemilik, Tanjung Merah ada enam pemilik dan Sagerat tiga orang pemilik lahan yang akan di bebaskan," urainya.
Lanjutnya, strategi pengelolaan KEK di lahan 534 hektare pertama ke pemilik lahan dengan sistem bentuk bagi perhitungan dan negosiasi, bangunan permanen akan dibicarakan bentuk kerjasama dengan kesepakatan.
Lalu pembebasan lahan seluas 300 hektare dilakukan bertahap.
Pemerintah Kota Bitung di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menghadirkan Byron Oswald Salim Direktur Kawasan PT Wilmar Grup Indonesia, saat melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) Dalam Rangka Percepatan Operasionalisasi dan Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kota Bitung, di ruang SH Sarundajang Kantor Walikota Bitung, di Jalan Sam Ratulangi Kota Bitung, Kamis (3/5/2021).
Pada kesempatan itu, Wali kota Bitung Maurits Mantiri yang juga memimpin jalannya FGD mempersilakan Byron Oswald Salim menyampaikan keberadaan PT Multimas Nabati Asahan Kawasan Industri Terpadu Wilmar, di Serang Banten.
"Total investasi tahun 2012 - 2025 industrial estate USD 601,500,000. Wilmar Industrial Complex Factory USD 399,500,000. Total USD 1,001,000,000," kata Byron Oswald Salim Direktur Kawasan PT Wilmar Grup Indonesia.
Byron Salim bilang, terkait dengan ketertarikan PT Wilmar untuk berinvestasi di lokasi KEK yang terletak di Kelurahan Sagerat, Manembo-Nembo dan Tanjung Merah Kecamatan Matuari Kota Bitung, pihaknya melihat potensi di KEK sangat besar.
Namun masih ada permasalahan dasar yang sementara dihadapi, terkait dengan kejelasan status lahan menjadi awal untuk ivestasi masuk di luar proses perizinan.
"Kalau lahan bermasalah tidak bisa berusaha dengan lancar," tambahnya.
Tapi dukungan pemerintah Kota Bitung dan Provinsi Sulut, merupakan satu langkah maju bisa dijadikan dasar untuk KEK.
Salim menjelaskan berangkat dari Kawasan Industri Terpadu Wilmar, di Serang Banten langkah percepatan KEK di Kota Bitung yang utama status lahan jelas, perizinan yang terdukung, pengurusan lebih cepat satu pintu di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DMPTSP) jemput bola.
Karena dalam mendatangkan investasi, penuh dengan beragam kelabihan yang akan digali dari potensi setempat.