Penanganan Covid
Kelompok Masyarakat Ini Pasti Divaksinasi, Jadwalnya Sudah Disiapkan Pemerintah
Ada beberapa kelompok masyarakat yang pasti akan divaksinasi oleh pemerintah. Sudah disiapkan jadwal pemberian vaksin covid 19.
Jubir Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmidzi memaparkan, dalam vaksiniasi ini ditargetkan masyarakat yang berada di daerah dengan risiko penularan tinggi serta masyarakat lainnya dengan pendekatan klaster.
"Ada tiga kriteria dengan rentang usia tertentu yang berisiko pada angka kematian, di antaranya usia di atas 60 tahun dengan 19,5 kali lipat risiko, usia 46-59 tahun dengan risiko 8,5 kali lipat dan usia 31-45 tahun dengan risiko dua hingga empat kali lipat," kata Nadia dalam kegiatan virtual bertajuk Mengenal Varian Baru Covid-19 dan Efektivitas Vaksin kemarin.
Sebelumnya pada gelombang pertama program vaksinasi nasional kelompok yang menjadi sasaran adalah 1,3 juta tenaga kesehatan di 34 provinsi, 21,5 juta lansia, 17,4 juta petugas publik.
Ia juga menjelaskan, Kementerian Kesehatan melakukan langkah penyederhanaan alur vaksinasi dari lima meja pelayanan menjadi dua meja pelayanan.
Pada meja pertama, terdapat petugas kesehatan minimal dua orang yang terdiri atas petugas screnning dan vaksinator untuk melakukan screening terhadap sasaran berupa tanda vital dan pertanyaan riwayat penyakit.
"Peserta yang sudah lolos skrining dapat langsung diberikan vaksin di meja pertama dan petugas mengisi hasil screening dan vaksinasi," kata dia.
Pada meja kedua, petugas melakukan entry data dari kertas kendali ke dalam Pcare, selanjutnya waktu observasi dikurangi menjadi 15-30 menit.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyatakan, sebanyak 27 juta orang telah menerima vaksinasi Covid-19. Diharapkan, laju vaksinasi bisa dipercepat dengan ketersediaan vaksin yang juga meningkat.
Budi menyampaikan, angka penyuntikan telah kembali menyentuh 500 ribu orang per hari. Saat ini stok vaksin yang dimiliki Indonesia pada bulan Juni mencapai 20 juta vaksin.
"Jadi kalau dibagi 30 hari mampu lah kita menyuntik sebanyak 500 ribu sampai 650 ribu setiap hari. Saya minta ke seluruh gubernur, bupati, walikota untuk segera mempercepat program vaksinansinya," katanya.
Ia juga menekankan vaksinasi ini diprioritaskan untuk lansia karena merupakan risiko tinggi dan paling banyak dirawat di rumah sakit karena Covid-19.
Indonesia diketahui kembali menerima kedatangan tambahan 8 juta vaksin dalam bentuk bahan baku atau bulk yang diproduksi Sinovac Biotech Ltd.
Kedatangan ini membuat jumlah vaksin yang telah diterima Indonesia menjadi 91,9 juta dosis, kombinasi antara vaksin berbentuk jadi dan bahan baku (bulk).
Menteri BUMN dan Ketua Pelaksana KPCPEN Erick Thohir mengatakan, dengan kedatangan vaksin tahap ke-14 ini, maka hingga saat ini telah terima 3 juta dosis vaksin jadi produksi Sinovac, 6,41 juta dosis vaksin jadi produksi AstraZeneca, 1 juta dosis vaksin jadi produksi Sinopharm dimana 500 ribu merupakan hibah UEA.
Untuk dalam bentuk bahan baku atau bulk sebanyak 81,5 juta dosis vaksin produksi Sinovac yang setelah diolah di Bio Farma akan menjadi 65.5 juta dosis vaksin jadi.