Berita Bolmong
Kepala DPPKB Bolmong Sebut Stunting Bisa Jadi Dampaknya Lebih Membahayakan Ketimbang Covid 19
Tidak jarang masyarakat menganggap kondisi tubuh pendek merupakan faktor genetika dan tidak ada kaitannya dengan masalah kesehatan.
Penulis: Nielton Durado | Editor: Rizali Posumah
Menurut Kolak, berkat sosialisasi yang intens oleh pihaknya ke masyarakat.
Angka pernikahan dini di Bolmong mulai menurun.
Pemkab Bolmong sendiri berhasil menekan angka perkembangan kasus ini.
Terbukti dari 172 kasus stunting yang terdapat di 7 Kecamatan atau di 8 Puskesmas turun 50,58 persen.
Dari total 2.298 jumlah angka kelahiran di Kabupaten Bolmong pada tahun 2020 lalu, jumlah stunting berjumlah 172 kasus.
83 balita kembali dan saat ini tinggal tersisa 87 kasus atau tinggal 3,87 persen.
Pemkab Bolmong telah menetapkan daftar lokasi prioritas tahun 2021 dan 2022 meliputi, tujuh kecamatan dan 19 desa.
Tahun 2021 menjadi enam kecamatan dan 20 desa.
Sedangkan pada tahun 2022, diupayakan dapat menurun sebesar 65 persen kasus stunting di tahun 2021 ini dan 27 persen di tahun 2022 akan datang.
Daftar lokasi prioritas tahun 2021 terdapat tujuh kecamatan dan 19 desa.
Untuk Kecamatan Lolayan misalnya,yakni Desa Mengkang, Mopusi Tanoyan Selatan, Matali Baru, Bakan, Tanoyan Utara, Lolayan dan Kopandakan.
Kecamatan Dumoga Barat yakni Desa Doloduo 2, Desa Doloduo 3 dan Desa Matayangan.
Kecamatan Dumoga Utara ada Desa Mopuya Utara 2 dan Desa Tumokang Timur.
Kecamatan Dumoga Timur, yakni Desa Tonom, dan Desa Amertha Sari.
Kecamatan Bolaang Desa Solimandungan I. Kecamatan Lolak, Desa Totabuan dan Desa Solog.
Kecamatan Sang Tombolang ada Desa Domisil. (Nie)
• Masih Ingat Taufiq Kiemas? Suami Megawati Disebut Seorang Negarawan, Kisah Cintanya Dibuatkan Film
• Ria Ricis Belum Menikah, Ini Kriteria Pria Idaman, Diungkap Oki Setiana Dewi, Ingat Kata-kata Ayah
• KPU Sitaro Tetapkan Jumlah Data Pemilih Berkelanjutan Per Bulan Mei 2021, Ini Hasilnya