Berita Bolmong
Kepala DPPKB Bolmong Sebut Stunting Bisa Jadi Dampaknya Lebih Membahayakan Ketimbang Covid 19
Tidak jarang masyarakat menganggap kondisi tubuh pendek merupakan faktor genetika dan tidak ada kaitannya dengan masalah kesehatan.
Penulis: Nielton Durado | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado --- Istilah stunting mungkin masih terdengar asing di telinga sebagian warga Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong).
Padahal, menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat.
Sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya.
Tidak jarang masyarakat menganggap kondisi tubuh pendek merupakan faktor genetika dan tidak ada kaitannya dengan masalah kesehatan.
Faktanya, faktor genetika memiliki pengaruh kecil terhadap kondisi kesehatan seseorang dibandingkan dengan faktor lingkungan dan Pelayanan Kesehatan.
Biasanya, stunting mulai terjadi saat anak masih berada dalam kandungan dan terlihat saat mereka memasuki usia dua tahun.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Bolmong, I Ketut Kolak menjelaskan, Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu lama.
Stunting bisa jadi dampaknya lebih membahayakan ketimbang Covid 19 saat ini, dikarenakan akan menyebabkan "lost generation".
"Orang Stunting itu semuanya menglami keterlambatan," ucapnya ketika ditemui Tribun Manado, Senin (7/6/2021).
"Mulai dari pertumbuhan sampai perkembangan otaknya, bisa dibayangkan kalau generasi penerus muncul stunting? Kalau muncul stunting 20 tahun kedepan apa yang kita harapkan dari generasi penerus kita,” tambah dia.
Karena itulah, beber Kolak, Stunting masuk Program Prioritas Nasional (Pro-PN).
Di Bolmong yang jadi lokus Stunting, sejumlah dinas terlibat diantaranya Dinas PUPR, Bappeda, Kesehatan, Pertanian dan lainnya. DPPKB sendiri melawan Stunting dari hulu.
"Kami mulai mencegah stunting dari perkawinan di usia dini," ungkapnya.
Pasalnya jal itu menjadi salah satu penyebab Stunting.
"Jika anak kawin di usia dini ditambah lagi ekonomi lemah maka potensi terjadinya stunting sangat besar, makanya kita cegah dari perkawinan di usia dini,” ungkap dia.