Berita Ekonomi
Deflasi Manado Bulan Mei 2021 Efek Pulihnya Pasokan di Masyarakat & Larangan Open House Lebaran
Pergerakan harga secara umum di pada Bulan Mei di Sulut mengalami penurunan di Manado dan peningkatan di Kota Kotamobagu.
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMNADO.CO.ID, Manado - Kota Manado mengalami deflasi 0,30 persen pada Mei 2021.
Sementara, Kota Kotamobagu mengalami inflasi 0,32 persen.
Pergerakan harga secara umum di pada Bulan Mei di Sulut mengalami penurunan di Manado dan peningkatan di Kota Kotamobagu.
Indeks Harga Konsumen (IHK) Manado mencatatkan deflasi sebesar -0,30 persen (mtm).
Angka itu lebih rendah dibandingkan realisasi inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,96 persen (mtm).
Nilai ini juga merupakan yang terendah di Manado sepanjang tahun 2021.
Sementara IHK Kota Kotamobagu mengalami inflasi sebesar 0,32 persen (mtm), juga tercatat lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang tercatat inflasi sebesar 1,31 persen (mtm).
Secara tahunan, inflasi tahunan Manado dan Kotamobagu pada Mei 2021 masing-masing tercatat sebesar 2,54 persen (yoy) dan 3,35 persen (yoy).
Inflasi tahunan ini menunjukkan bahwa angka inflasi keduanya masih berada dalam rentang target inflasi nasional 3±1% (yoy).
Ditinjau dari sumber penyumbang inflasi, tertahannya tekanan inflasi pada Mei 2021 di Manado didorong oleh penurunan tekanan harga pada Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau yang mengalami deflasi sebesar -0,54 persen (mtm) dengan andil -0,16% (mtm).
Diikuti oleh Kelompok Transportasi dengan deflasi sebesar -1,29% persen (mtm) dengan andil mencapai -0,15 persen (mtm).
Adapun komoditas penyumbang deflasi terbesar antara lain komoditas bawang rito dan tomat (barito), beberapa komoditas perikanan, dan tarif kendaraan.
Dari Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau, komoditas strategis bawang, rica, dan tomat pada bulan Mei masing-masing memiliki andil deflasi sebesar -0,02 persen (mtm), -0,01 persen (mtm) dan -0,09 persen (mtm).
Sementara komoditas perikanan yang mengalami deflasi adalah ikan Cakalang dengan andil -0,18 persen (mtm), ikan malalugis dengan andil -0,04 persen (mtm) dan ikan Deho dengan andil -0,01 persen (mtm).
Kepala Perwakilan BI Sulut, Arbonas Hutabarat mengatakan, adanya deflasi disebabkan oleh pulihnya pasokan bagi masyarakat untuk memenuhi konsumsi pada periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) yang lalu.