News
Mbah Pa'at, Pria 111 Tahun Jelaskan Misteri Lokasi Laka Maut 8 Orang di Malang, Saksi Bisu G30SPKI
Kakek berusia 111 tahun bernama Supa'at mengenang tempat lokasi TKP kecelakaan pikap 8 orang tewas di Malang merupakan saksi bisu peristiwa G30SPKI.
"Waktu itu saya sudah punya anak 1. Mayat-mayat tersebut bukan orang Desa Wringinanom," kenangnya.
Berdasarkan pengamatan di lokasi, jalanan TKP laka maut memiliki karakter lurus dengan turunan.
Terdapat pohon-pohon di sekitar jalan tersebut.
Tampak pohon yang ditabrak pikap Mitsubishi L300 hanya terkelupas bagian kulitnya.
Tidak ada kerusakan berarti yang menimpa pohon. Namun pikap yang menabrak malah ringsek dibagian depan hingga menyebabkan sopir mengalami patah di sebagian tulangnya.
Pa'at tak menyebutkan adanya korelasi dengan cerita-cerita yang menyertai lokasi kejadian dengan peristiwa kecelakaan.
Menurutnya, lokasi tersebut tidak angker. Namun para pengendara harus berhati-hati ketika melewati jalan tersebut.
“Kasihan sebenarnya, tapi memang zaman sekarang harus hati-hati ketika melakukan sesuatu hal,
pokoknya semua harus hati-hati, tidak boleh sembrono,” pesan mbah Pa'at yang mengaku berusia 111 tahun itu.
(Foto: Kondisi usai mobil pikap berpenumpang menabrak pohon, hingga tewaskan 8 orang. (Istimewa/Dok Warga)
Mbah Pa'at mengenang wilayah Wringinanom dulunya merupakan hutan lebat dan belum banyak rumah yang berdiri.
Rumahnya dulu terbuat dari anyaman bambu dan kayu. Jalanan juga masih tak seluas sekarang.
Penerangan pun juga hanya mengandalkan api.
Jalanan yang kini menjadi jurusan utama menuju Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dikenang Pa'at pernah saja terjadi kecelakaan.