Prakiraan Cuaca
BMKG Ingatkan Warga Terkait Badai Tropis Choi-Wan, Berpotensi Hujan Lebat di Kalimantan Barat
Peringatan BMKG untuk warga terkait Badai Tropis Choi-Wan. Berikut dampak yang akan terjadi di sejumlah wilayah.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Peringatan BMKG untuk warga terkait Badai Tropis Choi-Wan. Berikut dampak yang akan terjadi di sejumlah wilayah.
BMKG memberi peringatan untuk warga khususnya di Kalimantan Barat.
Mulai Jumat 4 Juni 2021 masih berpotensi terjadinya cuaca ekstrem hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Baca juga: GEMPA TERKINI Kamis 3 Juni 2021, Terjadi di Darat Dini Hari Tadi, Ini Lokasi dan Kekuatannya
Baca juga: INILAH Uang Hadiah yang Akan Diterima Tim Peserta Euro 2020, Mulai dari Fase Grup Hingga Juara
Disampaikan oleh Stasiun Meteorologi Kelas I Supadio Pontianak (BMKG) kepada warga Kalimantan Barat untuk mewaspadai dampak tak langsung Badai Tropis Choi-Wan.
Menurut BMKG, berdasarkan analisis garis angin tanggal 2 Juni 2021 pukul 07.00 WIB, Badai Tropis Choi Wan berada di Philipina, dengan arah gerak menuju Barat Laut secara perlahan bergerak menjauhi wilayah Indonesia.
Tekanan udara di Pusat Badai Tropis 1.002 hPa, dengan kecepatan angin maksimum mencapai 50 knot.
Adanya badai tropis Choi Wan tersebut membentuk pola belokan angin dengan kecepatan rendah di sekitar wilayah Kalimantan Barat.
Adanya pola belokan angin dengan kecepatan rendah tersebut mengindikasikan masih terdapat potensi hujan intensitas sedang hingga lebat yang bisa disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat di sebagian wilayah Kalimantan Barat, khususnya di Kalimantan Barat bagian Utara.
Pada hari Rabu 2 Juni 2021, hujan intensitas sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang masih terjadi di beberapa wilayah di Kalimantan Barat.
Potensi terjadi hujan diprakirakan masih akan berlangsung setidaknya hingga 1 minggu ke depan.
Dampak Siklon Tropis Choi-Wan menyebabkan peningkatan curah hujan dapat berpotensi bencana hidrometeorologi antara lain, banjir, angin kencang. (istimewa)
BMKG menyatakan, hujan intensitas sedang hingga lebat di sebagian besar wilayah Kalbar diprakirakan akan terjadi pada periode tanggal 4 sampai 9 Juni 2021.
Apa saja dampak tidak langsung dari Badai Tropis Choi-Wan?
Menurut BMKG, dampak tidak langsung yang bisa terjadi adalah potensi hujan rendah, cuaca cenderung panas diprakirakan terjadi di Kalimantan Barat bagian selatan.
Seperti di Kab. Ketapang dan Kab. Kayong Utara.
Potensi hujan rendah di wilayah tersebut diprakirakan setidaknya masih terjadi hingga tanggal 8 Juni 2021.
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Kamis 3 Juni 2021 Medan, Pontianak, Makassar, Jakarta, Surabaya hingga Papua
Di wilayah Ketapang dan Kayong Utara hingga tanggal 8 Juni 2021 perlu diwaspadai potensi mudahnya terjadi kebakaran hutan dan lahan.
"Masyarakat Kalbar dihimbau untuk mewaspadai dampak tidak langsung badai tropis berupa hujan lebat yang bisa disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat, khususnya pada siang hingga sore hari di wilayah Kalimantan Barat bagian utara," ungkap BMKG dalam akun Instagram
"Waspadai juga dampak tidak langsung berupa cuaca panas dan kering di Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Kayong Utara yang membuat mudah terjadi kebakaran hutan dan lahan," lanjut informasi tersebut.
Sementara itu, Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto menyatakan, siklon tropis Choi-Wan saat ini memiliki kecepatan angin maksimum di sekitar sistem Siklon mencapai 35 knots (65 kilometer per jam).
Tekanan udara minimum siklon ini mencapai 1.000 hPa dengan pergerakan ke arah Barat hingga Barat Laut dengan kecepatan 9 knots (15 km per jam) menjauhi wilayah Indonesia.
Menurut Guswanto, dengan pergerakan ini, siklon tropis ini dapat memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca dan gelombang di sekitar wilayah Indonesia dalam periode dua hari ke depan.
Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpeluang terjadi di wilayah Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, dan Maluku.
Gelombang laut dengan ketinggian 2,5-4 meter berpeluang terjadi di Laut Maluku bagian utara, Laut Halmahera, dan Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua Barat.
Sementara gelombang laut dengan ketinggian 4-6 meter bisa terjadi di Samudra Pasifik utara Papua Barat.
Adapun angin kencang terutama diperkirakan terjadi di wilayah Maluku Utara dan Sulawesi Utara.
”BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada, khususnya di wilayah yang terkena dampak tidak langsung dari siklon tropis Choi-Wan ini,” ucapnya.
Banjir di Filipina
Berbeda dengan di Indonesia, siklon tropis Choi-Wan berdampak langsung di wilayah Filipina.
Seperti dilaporkan United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (UN OCHA), siklon tropis Choi-Wan yang di Filipina dinamakan Dante bergerak ke barat laut di atas Laut Filipina.
Saat ini, pusat siklon terletak sekitar 470 km sebelah timur pantai timur tengah Mindanao, Filipina bagian Selatan.
Siklon ini telah menyebabkan terjadinya hujan lebat dan banjir di sebagian wilayah Mindanao sejak 30 Mei dan menyebabkan sedikitnya dua korban jiwa dan satu orang hilang di Provinsi Cotabato Selatan dan Davao del Sur.
Siklon ini diperkirakan akan menguat karena bergerak ke arah barat laut di atas Laut Filipina pada 31 Mei-3 Juni, melewati pantai timur Filipina.
Berikut daftar wilayah di Indonesia yang diimbau waspada terhadap dampak siklon tropis Choi-Wan:
1. Hujan
Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpeluang terjadi di wilayah berikut:
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Tenggara
- Maluku Utara
- Maluku
2. Gelombang tinggi
Gelombang laut dengan ketinggian 2,5 – 4 meter berpeluang terjadi di wilayah perairan Indonesia berikut.
Laut Maluku bagian utara Laut Halmahera Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua Barat
Sementara, gelombang laut dengan ketinggian 4 – 6 meter berpeluang terjadi di Samudra Pasifik utara Papua Barat.
3. Angin kencang
Untuk masyarakat yang berada di wilayah Maluku Utara dan Sulawesi Utara perlu meningkatkan kewaspadaan akan potensi angin kencang. "
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada khususnya di wilayah yang terkena dampak tidak langsung dari keberedaan Siklon Tropis Choi-Wan," kata Guswanto.
Dampak Siklon Tropis Choi-Wan ini menyebabkan peningkatan curah hujan dapat berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi antara lain, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung.
Terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana.(Kompas.com/Kompas.id/TribunPontianak)
Berita Terkait Prakiraan Cuaca
Artikel ini telah tayang di:
TribunPontianak.co.id dengan judul BMKG Ingatkan Warga Kalbar Waspada Dampak Tak Langsung Badai Tropis Choi-Wan,