Ledakan Bom
Bom Meledak di Kabul, 10 Orang Tewas
Bom meledak secara berurutan di lokasi terpisah di lingkungan Kabul barat Selasa malam, menewaskan sedikitnya 10 orang
Ledakan ini menewaskan hampir 90 orang, banyak dari mereka adalah pelajar.
Tidak ada yang mengklaim serangan itu tetapi AS menyalahkan ISIL.
Penarikan Pasukan AS
Serangan itu terjadi saat Amerika Serikat mengakhiri perang terpanjangnya dengan menarik 2.500-3.500 tentara terakhirnya bersama dengan 7.000 pasukan sekutu NATO dari Afghanistan.
Pasukan terakhir dijadwalkan berangkat paling lambat 11 September, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan meningkatnya kekacauan di negara yang sudah sangat tidak aman.
Kekerasan telah meningkat di Afghanistan bahkan ketika AS mencapai kesepakatan damai dengan Taliban pada Februari 2020, di bawah pemerintahan Trump sebelumnya.
Perjanjian tersebut menyerukan agar pasukan terakhir AS dan NATO keluar dari negara itu pada 1 Mei 2021.
Tapi penarikan dimulai pada 1 Mei setelah Presiden AS Joe Biden mengumumkan pada pertengahan April bahwa negara itu mengakhiri “perang selamanya".
Pada saat itu, dia menyatakan kelompok-kelompok bersenjata seperti al-Qaeda dan ISIL telah cukup terdegradasi dan tidak perlu lagi mempertahankan ribuan tentara yang dikerahkan ke Afghanistan.
Pembicaraan damai yang menemui jalan buntu antara pemerintah Afghanistan dan Taliban akan dilanjutkan di Qatar, kata seorang anggota tim negosiasi pemerintah Afghanistan, Nader Nadery.
Kedua belah pihak telah bertemu terus menerus sejak September tetapi kemajuannya hanya sedikit.
“Saya belum melihat tanda-tanda pembicaraan yang berarti dari Taliban mengenai isu-isu utama untuk mengakhiri perang yang tidak masuk akal ini,” kata Nadery.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tiga Bom Meledak di Afghanistan, 10 Orang Tewas Belasan Luka-luka