Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Populer

POPULER Sulut - Rumah Singgah Tomohon Tak Lagi Digunakan | Di Minsel Satu Mobil Kedapatan Pakai Toa

Sunyi dan tak berpenghuni, pemandangan ini bakal dilihat ketika menyambangi rumah singgah yang terletak di Kompleks Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).

Editor: Rizali Posumah
tribunmanado.co.id/Hesly Marentek
Kondisi Rumah Singgah di RSUD Anugerah Tomohon terlihat sudah tak lagi digunakan. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, ManadoBerikut dua berita populer di Sulawesi Utara yang tayang di tribunmanado.co.id, Senin (31/5/2021). 

Berita pertama tentang "Rumah Singgah di Kota Tomohon." 

Berita kedua, "Di Minsel, Satu Mobil Kedapatan Pakai Toa, Langsung Disuruh Gergaji dan Copot oleh Polisi."

Simak selengkapnya:

Kuras Uang Rakyat Hingga Ratusan Juta, Rumah Singgah di Tomohon Kini Tak Lagi Digunakan

Sunyi dan tak berpenghuni, pemandangan ini bakal dilihat ketika menyambangi rumah singgah yang terletak di Kompleks Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Anugerah Kota Tomohon.

Bangunan yang dibangun dengan bajet sekira Rp 740 juta ini terlihat sudah tak lagi digunakan.

Padahal sejatinya rumah singgah ini diperuntuhkan bagi mereka yang menjadi pejuang kemanusian alias para tenaga kesehatan yang menangani Covid-19.

Kepala Bidang Tata Usaha RSUD Anugerah Tomohon Novry Tuerah menjelaskan kekosongan rumah singgah ini dikarenakan jumlah pasien Covid-19 yang terus menurun.

Malahan untuk saat ini RSUD Anugerah Tomohon nihil pasien.

"Biasanya kan itu untuk nakes yang tangani Covid-19. Tapi karena jumlah pasien yang terus menurun, sehingga beban kerja juga menurun. Jadi para nakes yang biasa harus ke rumah singgah, kini sudah tak lagi. Apalagi kan ini sudah dua Minggu RS Anugerah nihil pasien," jelasnya.

Untuk penggunaan rumah Singgah, lanjut Tuerah, biasanya jika pasien berada di atas 10 bed. Sehingga nakes yang menangani covid-19, harus terlebih dulu ke rumah singgah sebelum pulang ke rumah.

"Lalu saat masih banyak pasien, rumah singgah ini malahan terisi penuh. Karena kan nakes yang menangani langsung Covid-19 tak diperbolehkan langsung pulang, harus ke rumah singgah duluh," terang Tuerah.

Adapun Tuerah memastikan fasilitas di Rumah Singgah masih lengkap.

Namun untuk mengantisipasi ada kehilangan, difungsikan petugas pengamanan RSUD untuk sewaktu-waktu melakukan pengecekan.

"Ada petugas yang rutin datang melakukan pengecekan. Fasilitas di dalamnya masih lengkap," tandasnya. (hem)

Di Minsel, Satu Mobil Kedapatan Pakai Toa, Langsung Disuruh Gergaji dan Copot oleh Polisi

Operasi mobil yang menggunakan toa oleh Kepolisian Resor (Polres) Minahasa Selatan (Minsel), kembali membuahkan hasil.

Satu unit mobil pick up didapati menggunakan toa.

Polisi yang bertugas pada Senin (31/5/2021) pun langsung ambil tindakan tegas. Toa yang terpasang di bagian bawah kendaraan langsung digergaji dan disita.

Penyitaan toa terbilang unik. Sopir kendaraan itu disuruh untuk menggergaji dan melepaskan toa itu dari bawah mobil.

Pengendara pick up itu pun terlihat pasrah. Setelah berhasil mencopot, dia menyerahkannya kepada petugas.

Setelah toa dicopot, petugas terlihat memberikan pembinaan kepada pengemudi pick up itu.

"Jangan bikin lagi ya? Toa ini sangat mengganggu ketertiban masyarakat," kata petugas kepada pengendara mobil.

Menurut Bripka Billy Buyung, sanksi seperti itu dibuat agar ada efek jera.

"Agar pengendara kendaraan yang suka memasang toa di mobil atau sepesa motor mereka jera, kami menyuruh mereka untuk melepaskan toa dengan cara digergaji. Lalu, toa itu kami sita," terang mantan ajudan Bupati Minsel itu.

Dalam bulan Mei 2021, puluhan pelanggar lalulintas berhasil terjaring operasi. Terbanyak pelanggar dilakukan oleh pengendara sepeda motor.

Pelanggaran yang paling banyak dilakukan yakni tidak memakai helm, menggunakan knalpot bising dan tidak memiliki SIM.

"Pelanggar ringan hanya diberi peringatan dan pembinaan. Namun jika pelanggarannya berat, pasti akan ditilang," ujar Billy.

Laporan masyarakat soal penggunaan klalpot racing yang bising bunyinya, kerap menghiasi dinding media sosial.

Sebagian besar warga yang mengeluh adalah tokoh masyarakat dan tokoh agama.

"Knalpot racing sangat mengganggu. Beberapa kali terjadi, kami sementara ibadah dan sepeda motor yang menggunakan klanpot racing lewat di dekat tempat ibadah. Benar-benar sangat mengganggu," keluh Dicky Umpel, tokoh masyarakat Minsel.(rul)

Orang yang lahir di Bulan Juni Punya 12 Keistimewaan, Pandai Berdebat hingga Miliki Selera Fashion

Gempa Bumi Terkini Selasa (1/06) Baru Saja, Ini Info BMKG Data Magnitudo dan Titik Pusat Gempa

Percepat Pekerjaan Abrasi di Talaud, Wabup Moktar Parapaga Kunjungi Kementrian PUPR

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved