Nasional
Politisi PDIP Singgung Keras Menhan Prabowo: ''Di Sini juga Penting, Apa Harus Panggil Paksa''
Politisi PDIP Effendi Simbolon mempersoalkan ketidakhadiran Menhan Prabowo Subianto dalam Rapat Kerja dengan Komisi I DPR RI, Senin (31/5/2021).
"Apa kita harus panggil paksa? Karena kita punya juga ketentuan panggil paksa pak, ada, DPR bisa memanggil paksa.
Jadi ini juga jangan kemudian hampir setahun kita tidak pernah bertemu dengan Menhan di sini," kata Effendi.
(Foto: Politisi PDI-P Effendi Simbolon singgung Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam Rapat Kerja dengan Komisi I DPR RI, Senin (31/5/2021). (Foto: Tribun Medan)
Adapun rapat yang digelar secara tertutup ini memiliki sejumlah agenda pembahasan,
antara lain strategi dan kebijakan umum pertahanan negara serta perkembangan situasi dan kondisi keamanan di Papua dan Papua Barat.
Effendi Simbolon Sandingkan Puan-Anies di Pilpres 2024
Wacana Pasangan Capres-cawapres 2024 Puan-Anies diusulkan pihak PDI-P.
Politisi PDI-P Effendi Simbolon mengusulkan wacana pencapresan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Menurut Effendi, Puan cocok sebagai calon presiden 2024 dan Anies sebagai wakil presiden 2024.
Usulan itu terungkap di tengah merebaknya isu bahwa Puan akan diduetkan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Saya punya usul, saya bilang, Mbak Puan itu dipasangkannya harus sama Anies. Jangan lagi Prabowo.
Jadi Puan capres, Anies cawapres," kata Effendi dalam diskusi virtual medcom.id bertajuk "Puan Iri Hati atau Ganjar Tak Tahu Diri?" Minggu (30/5/2021).
Effendi menilai, usulan tersebut merupakan rekonsiliasi nasionalis dan religius.
Ia juga menampik bahwa usulan tersebut mendahului wewenang Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri terkait Pilpres 2024.