Internasional
Sosok Kashe Quest Balita Tercerdas di Dunia, Punya IQ 146, Masuk Organisasi Orang Tercerdas
Ibu Kashe, Sukhjit, mengatakan kalau dokter anaknya juga mengakui bahwa Kashe memang berbeda dari balita secara umum.
TRIBUNMANADO.CO.ID- Setiap anak dilahirkan ke dunia dengan kemampuan tersendiri.
Kemampuan tersebut kadang muncul saat usia dewasa, remaja, anak-anak, ataupun masih balita.
Seperti yang dimiliki oleh Kashe Quest, bocah dua tahun asal Amerika yang memiliki IQ di atas rata-rata.
Itu membuat orang tuanya terkejut, saat membawanya ke psikolog.
Baca juga: Polisi Beber Bukti-bukti Ferry Kalesaran Pelaku Pembunuhan Bocah Malang Marsela Sulu
Bocah 2 Tahun Ini Jadi Anggota Termuda Kelompok IQ Tinggi, Begini Cara Orangtuanya Membimbing - Kashe Quest.(Kashe Quest VIA CNN)
Balita dari Los Angeles, California, Amerika Serikat ini bukanlah balita biasa.
Ia menjadi anggota termuda dari Mensa sebuah kelompok orang-orang IQ tinggi.
Selama ini, keanggotaan Mensa sangat terbatas pada mereka yang mendapat nilai tertinggi dalam tes IQ.
Orangtuanya pun bercerita bagaimana mereka membimbing Kashe.
Namun apa yang terjadi pada Kashe Quest amat luar biasa.
Baca juga: Kecelakaan Maut, Bocah Tewas Mengenaskan, Jatuh dari Motor hingga Terlindas Truk yang Dibawa Remaja
Kashe Quest, anggota termuda Mensa Amerika denga IQ 146.(Instagram @itsmejit)
Bocah berusia dua tahun ini memiliki keahlian dalam menamai semua elemen pada tabel periodik.
Dia juga mampu mengidentifikasi semua 50 negara bagian di AS, berdasarkan bentuk dan lokasi.
Lalu dia dengan mudah mampu mempelajari bahasa Spanyol, serta mengartikan pola.
"Dia selalu menunjukkan kepada kami lebih dari segalanya."
"Dia memiliki kecenderungan untuk menjelajahi sekitarnya dan mengajukan pertanyaan," kata ayah Kashe, Devon kepada CNN.
Baca juga: Balita Sedih di Samping Makam Dihiasi Cerita Pilu, Fakta Terungkap Sang Bocah Kini Beranjak Dewasa
"Jika dia tidak tahu sesuatu, dia akan mencari tahu, mempelajarinya, dan menerapkannya," ungkap dia.
Orangtuanya mengatakan, begitu Kashe mengucapkan kata pertamanya, keterampilannya pun berkembang pesat.
Bahkan, Kashe langsung bisa berbicara dalam kalimat yang berisi lima kata atau lebih.
Terkadang, orangtuanya berpikir bahwa putri mereka sudah tua untuk usianya.
Bukan balita biasa
Ibu Kashe, Sukhjit, mengatakan kalau dokter anaknya juga mengakui bahwa Kashe memang berbeda dari balita secara umum.
Jadi, orangtuanya pun memutuskan untuk membawa Kashe ke psikolog yang melakukan tes Mensa dan hasilnya dia memiliki IQ 146.
Untuk bergabung dengan Mensa, pelamar harus mendapat skor pada atau di atas angka 98 pada tes kecerdasan standar.
"Kami hanya ingin memastikan bahwa kami memberikan semua yang dia butuhkan dalam hal perkembangan dan keingintahuan alami, serta wataknya," kata ibunya lagi.
Orangtuanya kemudian berfokus pada kemajuan Kashe dan mengatakan,
mereka bangga dengan kemajuannya ketika dia frustrasi melakukan tugas.
Di sisi lain, Kashe juga menunjukkan kecerdasan emosionalnya dan menyemangati ayah ibunya.
"Jika dia melihat saya mencoba membuka sebotol acar, dia akan datang dan mengatakan bahwa dia sangat bangga pada saya," ujar Devon.
Prasekolah membantu kemajuan
Cara lain mereka mendorong kemajuan Kashe adalah melalui pembentukan prasekolah.
Sembari mengajarkan Kashe di rumah, Sukhjit yang juga memiliki latar belakang pendidikan akhirnya menciptakan komunitas belajar selama masa pandemi bernama Modern Schoolhouse.
"Dia masih dua tahun dan perlu membaur bersama anak-anak seusianya,
sehingga tidak ada tekanan yang membuatnya menjadi lebih tua atau bertindak lebih tua dari yang dia butuhkan," jelasnya.
Prasekolah ini dibuka pada bulan Oktober dengan 12 anak yang hadir.
Mereka berharap bisa memperluas ke gedung yang lebih besar untuk mengakomodasi anak-anak yang lain.
Komunikasi intensional adalah kuncinya
Meski memiliki anak dengan kemampuan yang begitu maju, namun orangtua Kashe mengatakan mereka tidak berkomunikasi secara berbeda.
Mereka mencoba melakukan komunikasi intensional supaya dapat membantu Kashe merespons hal yang sama seperti yang dipikirkan oleh orangtuanya tersebut.
"Itu telah mengajari kami kesabaran dalam cara berkomunikasi dengannya
dan kami sangat sadar akan kata-kata yang kami gunakan dengannya, serta cara kami menjelaskan berbagai hal," ungkap Sukhjit.
"Bentuk komunikasi ini juga mengajari kami bagaimana menjadi komunikator yang lebih baik satu sama lain,
dan sebagai sebuah keluarga karena kami semua harus berada di halaman yang sama," lanjut dia.
Meskipun orangtuanya ingin mendorong pembelajarannya, Kashe memiliki keterampilan yang sesuai dengan kecepatannya sendiri.
Dia selalu mengatur topik apa pun yang ingin dia pelajari dan akan menunjukkan keterampilannya kepada orangtuanya.
"Dalam hal membesarkan anak, kami ingin memberinya keterampilan dan pola pikir berkembang ini untuk menjadi individu yang kuat," imbuh dia. (*)
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Bocah 2 Tahun Ini Jadi Anggota Termuda Kelompok IQ Tinggi, Begini Cara Orangtuanya Membimbing