Kabar Israel
Serangan Israel dan Peran Netanyahu Bebaskan Sandera dan Teroris di Entebbe
27 Juni 1976. Ketidakpastian memenuhi hati 248 penumpang pesawat Air France, ketika pesawat itu dibajak oleh teroris.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Peran Netanyahu dan serangan Israel untuk membebaskan sandera dari teroris di Entebbe
27 Juni 1976. Ketidakpastian memenuhi hati 248 penumpang pesawat Air France, ketika pesawat itu dibajak oleh teroris.
Para pembajak itu menuntut pembebasan Palestina dan militan afiliasi yang ditahan di Israel.
Koza Okamoto, seorang anggota Tentara Merah Jepang (JRA) yang direkrut oleh Front Populer untuk Operasi Pembebasan Palestina, adalah satu di antara para pembajak itu.
Dia menjadi bagian dari serangan tiga orang di Bandara Lod yang dikenal sebagai Pembantaian Bandara Lod.
Para pembajak itu juga menuntut pembebasan 13 tahanan lainnya yang ditahan di empat negara berbeda.
Penerbangan yang lepas landas dari Tel Aviv ini awalnya menuju Paris, namun dibajak setelah singgah di Athena.
Dua pembajak Palestina dan dua pembajak Jerman dilaporkan naik pesawat bersama 54 penumpang lainnya.
Salah satu dari 7 orang pembajak itu adalah perempuan, Brigitte Kuhlmann, anggota pendiri kelompok militer sayap kiri Jerman Barat, Sel Revolusioner.
Pesawat kemudian dialihkan dan mendarat di Benghazi, Libya, tempat pengisian bahan bakar dan kemudian dibawa ke Bandara Entebbe Uganda, tempat mereka melakukan pendaratan pada 28 Juni.
Penumpang dipisahkan menjadi dua kategori; Yahudi Israel dan non-Israel dalam satu kategori dan penumpang lainnya, terutama Prancis, di kategori kedua.
Anggota kelompok kedua dibebaskan selama dua hari berikutnya dan diterbangkan ke Paris, tujuan awal mereka.
Tawanan Israel, ditahan selama seminggu sebelum pasukan khusus Israel menggerebek dan berhasil menyelamatkan mereka.
Keputusan untuk melanjutkan misi penyelamatan dibuat pada malam 3 Juli setelah pemerintah Israel gagal menemukan solusi politik untuk krisis yang sedang dihadapi.
Tanpa perselisihan, operasi rahasia dilakukan sebagai solusinya.