Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bacaan Alkitab

Renungan Harian Kristen Jumat 28 Mei 2021, Kisah Para Rasul 2:9-11 : Injil Dalam Segala Bahasa

Mujizat ini menarik perhatian dan mampu mengubahkan ribuan orang menjadi percaya kepada Tuhan Yesus.

Editor: Aldi Ponge
ilustrasi 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Setidaknya ada 14 bahasa yang dikuasai dan dipakai para rasul dan pengikut Yesus, ketika peristiwa ketuangan Roh Kudus terjadi di hari Pentakosta. Mereka menguasai 14 bahasa itu secara otomatis.  

Keempatbelas baha adalah, Partia, Media, Elam, Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia,
Frigia dan Pamfilia, Mesir, Libia yang berdekatan dengan Kirene, Roma, orang Kreta dan orang Arab.

Semua bahasa ini dikuasai secara ajaib, tiba-tiba dan luar biasa oleh para murid Yesus dan pengikut-Nya.

Mujizat ini menarik perhatian dan mampu mengubahkan ribuan orang menjadi percaya kepada Tuhan Yesus.

Semua bahasa itu, digunakan untuk memberitakan Injil. Dan ternyata pendekatan bahasa lokal itu cukup efektif dalam penginjilan jemaat mula-mula. Sekitar 3.000 orang jadi percaya kepada Yesus.

Demikian firman Tuhan hari ini. "baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah." (Ayat 9, 10, 11)

Renungan
Renungan (WWW.THOUGHTCO.COM)

Tuhan menggunakan bahasa manusia dalam kepelbagaiannya untuk menyebarkan Injil. Firman Tuhan disampaikan dalam semua bahasa pada peradaban dunia saat itu, di Yerusalem.

Injilpun disebar dalam berbagai bahasa dunia. Bahasa digunakan untuk Injil. Bahasa kita untuk kemuliaan nama Tuhan.

Unesco mencatat, di dunia terdapat sekitar 7.000 bahasa. Di Indonesia sendiri jumlahnya 718. Jumlah ini tersebar di berbagai daerah dengan berbagai latar belakang, suku, etnis dan sub etnisnya.

Sayangnya, seiring perkembangan peradaban dunia, di dunia ada sekitat 4.000 bahasa terancam punah.

Sedangkan di Indonesia sekitar 400 bahasa terancam hilang karena penuturnya berkurang dan beralih ke bahasa lainnya.

Pendekatan Injil dengan bahasa, akan merekatkan Injil dengan umat atau jemaatnya. Sebab bahasa merupakan identitas kebangsaan atau kesukuan serta asal muasal seseorang.

Bahasa lokal, akan jauh lebih efektif dan efisien dalam pemberitaan Injil. Itulah sebabnya, LAI (Lembaga Alkitab Indonesia) menerjemahkan Alkitab dalam berbagai bahasa daerah.

Ini dimaksudkan untuk lebih mendekatkan dan merekatkan Injil kepada jemaat, gereja atau masyarakatnya sendiri.

Ketika Injil disampaikan dalam bahasa Tolour, di Minahasa misalnya, akan jauh lebih efektif dari pada dalam bahasa Inggris, apalagi Ibrani.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved