Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

TRIBUN BAKU DAPA

Ferol Warouw Minta Provinsi dan Kabupaten Kota Sinergis dalam Menseriusi Sampah Plastik di Sulut

Pengelolaan sampah plastik menjadi persoalan bukan hanya di Indonsia melainkan menjadi pembahasan serius di dunia internasional.

Penulis: Aswin_Lumintang | Editor: Aswin_Lumintang
tribun manado/ronald moha
TRIBUN BAKU DAPA - Membahas Pengelolaan Sampah Plastik Lintas Sektoral bersama Dr Ferol Warouw 

MANADO, TRIBUNMANADO.CO.ID -  Pengelolaan sampah plastik menjadi persoalan bukan hanya di Indonsia melainkan menjadi pembahasan serius di dunia internasional. Persoalan ini juga mulai diseriusi negara dunia ketiga seperti Indonesia.

Untuk itu Talkshow Tribun Baku Dapa, kemarin, menghadirkan Dr Ferol Warouw ST, SH, M.Eng, Dosen Amdal Prodi Arsitektur Unima dan Tim Ahli Bapem Perda DPRD Sulut dalam membahas ''Pengendalian Sampah Plastik Lintas Sektoral'' dengan dipandu Jurnalis Tribun Manado, Aswin Lumintang.

Dr Ferol Warouw mengatakan, persoalan sampah plastik saat ini diseriusi seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Karena Indonesia merupakan negara nomor dua penghasil sampah plastik. ''Kalau Indonesia termasuk Sulut tidak serius menangani sampah plastik, nanti bisa-bisa kita menjadi negara penghasil sampah plastik terbanyak dunia, '' ujarnya.

TRIBUN BAKU DAPA - Membahas Pengelolaan Sampah Plastik Lintas Sektoral bersama Dr Ferol Warouw
TRIBUN BAKU DAPA - Membahas Pengelolaan Sampah Plastik Lintas Sektoral bersama Dr Ferol Warouw (tribun manado/ronald moha)

Namun, yang terpenting masyarakat harus tahu adalah sampah plastik merupakan sampah yang sulit diurai, sehingga membuangnya dengan sembarangan akan berakibat fatal bagi mahluk hidup terutama bagi manusia.

Ferol menjelaskan, khusus di Sulawesi Utara penanganan terhadap sampah plastik antara provinsi dan kabupaten kota harus sama. ''Jangan di Kota Bitung misalnya sudah melarang minuman dalam plastik, tetapi di daerah lain Kota Manado misalnya masih membolehkan. Ini yang harus sinergi antara kabupaten dan kota di Sulut, '' ujarnya.

Baginya, kesamaan aturan ini penting, sehingga masyarakat tidak bingung. ''Kalau semua daerah di Sulut sudah sepakat melarang minuman dalam plastik, dan memberlakukan ketat bagi masyarakat yang membuang sampah dengan sembarangan, maka ini akan menjadi budaya yang baik, '' ujar Ferol meyakinkan.

Dia meyakini hanya dengan sinergitas antara satu daerah dengan lainnya, maka penanganan sampah akan terkelola dengan baik. Di Indonesia daerah Sulut merupakan satu dari enam daerah yang oleh pemerintah pusat diharuskan membangun tempat pengelolaan sampah.

Baca juga: Eks Pilot Militer Israel: Kamilah Para Teroris Sebenarnya

Baca juga: 6 Penyebab Seseorang Menggigil, Bukan Hanya karena Tempat yang Sangat Dingin

Namun, hingga saat ini pembangunan tempat pengelolaan sampah belum ada progres. ''Kalau di Indonesia baru di Kota Surabaya yang pembangunan pengelolaan sampahnya sudah berfungsi dengan baik, '' ujarnya.

Meski begitu, dia meyakini jika semua pihak memiliki keinginan yang sama untuk menata pengelolaan sampah, maka ke depan Sulut akan memiliki tempat pengelolaan sampah.

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved