Covid India
VIDEO Drone Perlihatkan Banyak Kuburan Dadakan di Tepi Sungai Gangga India
Rekaman drone secara mengejutkan mengungkap luasnya lahan yang digunakan ratusan situs pemakaman dadakan tepi Sungai Gangga di India.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Korban meninggal akibat virus corona di India terus meningkat.
Sebulan terakhir, warga India yang meninggal terus meningkat.
Mayat-mayat banayk ditemukan di Sungai Gangga.
Gelombang kedua virus corona terus mendatangkan malapetaka bagi India. Bangsa ini benar-benar terpukul.
Rekaman drone secara mengejutkan mengungkap luasnya lahan yang digunakan ratusan situs pemakaman dadakan tepi Sungai Gangga di India.
Dalam beberapa hari terakhir, jenazah orang yang diyakini sebagian besar meninggal karena Covid-19, ditemukan terapung di sungai atau terkubur di pasir tepiannya.
Al Jazeera News melaporkan awal pekan ini bahwa mereka yang tinggal di dekat situs, di negara bagian utara Uttar Pradesh, berspekulasi orang menguburkan kerabat di tepi sungai karena tidak ada cukup ruang di krematorium lokal, atau karena mereka tidak mampu membeli kayu untuk pemakaman,
Sementara penduduk lokal memiliki kepercayaan bahwa air sungai memiliki kekuatan pemurnian melansir Business Insider pada Sabtu (22/5/2021).
Biaya kremasi melonjak di sejumlah daerah India.
Kepada Times of India (TOI), Rajesh Singh, mengaku diminta membayar 11.000 Rupee India (Rp 2.16 juta) untuk memakamkan pamannya yang baru saja meninggal karena Covid-19.
Pria berusia 35 tahun pun memprotes pengurus pemakaman karena menurutnya, biayanya seharusnya tidak lebih dari 5.000 rupee India (Rp 983.950).
“Kayu yang sama yang sebelumnya tersedia seharga Rs 3.000 hingga 4.000 sekarang dijual seharga Rs 11.000 atau lebih," kata Singh kepada TOI pada Minggu (19/5/2021).
"Jumlahnya juga dikompromikan, tetapi Anda tidak dapat menawar apa pun. Kemana orang akan pergi dengan mayat?"
Dengan jenazah yang ditumpuk tanpa henti, penjaga kremasi tidak punya waktu atau kesabaran untuk menawar. Petugas pun memintanya untuk pergi dengan membawa jasad kerabatnya.
Orang lain, yang tidak ingin disebutkan namanya, menceritakan pengalamannya kepada TOI dengan berlinang air mata.