Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Banjir di Boyong Pante Dua

Polemik Banjir di Boyong Pante Dua, Bupati Minsel Perintahkan Tindaklanjuti

Bencana banjir yang melanda tiga rumah di Desa Boyong Pante Dua, Kecamatan Sinonsayang, Kabupaten Minsel menimbulkan polemik

Penulis: Rul Mantik | Editor: David_Kusuma
Kolase / Istimewa
Banjir di Boyong Pante Dua 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Bencana banjir yang melanda tiga rumah di Desa Boyong Pante Dua, Kecamatan Sinonsayang, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), menimbulkan polemik.

Warga yang menjadi korban banjir mengaku tidak ada perhatian dari pemerintah desa.

Padahal banjir sudah terjadi sejak Jumat (21/5/2021) pagi.

"Sejak banjir menerjang rumah kami pada pagi hari, pemerintah tidak pernah terlihat. Bahkan, sampai pada malam hari tidak ada," aku Ikha Wakid.

Baca juga: PT Membangun Sulut Hebat Beber Kondisi KEK Bitung

Hukum Tua Desa Boyong Pante Dua, Merry Sadiki, saat dihubungi Tribun Manado, membantah pernyataan warga yang bilang bahwa tidak ada pemerintah desa di lokasi.

"Memang, saat kejadian, saya tidak ada di lokasi karena sementara mengurus masalah aparat desa di Kantor Kecamatan.

Namun Pala (kepala jaga) ada di lokasi untuk membantu warga yang terkena banjir," aku Merry Sadiki, Minggu (13/5/2021)

Jadi, menurut Merry, tidak benar jika ada pernyataan bahwa tidak ada pemerintah di lokasi banjir.

"Sama sekali tidak benar informasi itu. Pala juga melapor ke saya bahwa dia ada di lokasi banjir sejak pagi. Bahkan dia mengaku sangat kelelahan karena membantu warga korban banjir," terangnya.

Menurut Merry Sadiki, penyebab banjir di lokasi itu terjadi karena kecilnya saluran air yang menjadi akses pembuangan air di lokasi itu.

Baca juga: 4 Tahun Kepemimpinan Yasti-Yanny di Bolmong, Disclaimer ke WTP hingga Sukses Hadirkan Kimong 

"Kalau kita lihat, kawasan pemukiman di sana, letaknya di bawah jalan. Kalau hujan lebat, lokasi itu jadi rawan banjir karena volume air yang masuk dan keluar tidak seimbang," paparnya.

Untuk mengatasi masalah itu, jelasnya, perlu pembuatan drainase tambahan untuk mengeluarkan air di kawasan tersebut.

"Solusinya harus ada pembuatan tambahan drainase di lokasi itu," kata Merry Sadiki.

Dia juga mengaku telah membuat proposal soal usulan pembuatan tambahan drainase.

"Proposalnya sudah ada, nanti akan kami kirim ke Pemerintah Daerah. Mudah-mudahan proposal ini akan disetujui," pungkasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved