Penemuan Mayat Bocah
Kasus Pembunuhan Marsela Sulu, Seorang Warga Dicurigai, Edi: Semoga Ia Cepat Ditemukan
"Padahal ia sangat gaul. Selalu hadir dalam acara duka. Tapi ada duka ia tak hadir," kata seorang warga.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Warga Desa Koha Barat mencurigai seorang pria sebagai pelaku pembunuhan sadis terhadap Marsela Sulu, bocah berusia 12 tahun, yang jasadnya ditemukan dalam karung.
Desa Koha adalah desa yang terletak di Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara.
Dugaan warga menguat terhadap pria tersebut, karena pria yang menjabat sebagai perangkat desa ini menghilang setelah peristiwa itu.
"Padahal ia sangat gaul. Selalu hadir dalam acara duka. Tapi ada duka ia tak hadir," kata seorang warga.
Informasi yang dihimpun Tribun Manado, saat korban hilang pada Selasa lalu, ia sempat kepergok membawa sebuah mobil Bumdes.
Gayanya mencurigakan. Tangan satu memegang setir.
Tangan lainnya seperti tengah menekan sesuatu. Diduga itu Marsela. Warga menduga Marsela ia sekap.
Edi Sulu, ayah Marsela menuturkan, seorang saksi sempat melihat orang itu berpapasan dengan anaknya pada hari kejadian hilangnya Marsela.
"Ia datang dari arah bawah sedang anak saya dari arah atas," tuturnya.
Mereka berpapasan kemudian pria itu terus berjalan dan membalik lalu menuju ke arah anaknya.
Ia mengaku menyerahkan masalah anaknya pada hukum.
"Saya tak mau menghakimi. Biarlah aparat yang menyelidiki. Saya serahkan pada aparat," katanya.
Segala upaya pencarian sudah dilalukan sejak Marsela hilang Selasa lalu.
Warga memakai pendoa kemudian mencari di hutan.
Marsela Sulu, bocah berusia 12 tahun yang menjadi korban pembunuhan sadis telah dimakamkan pada Sabtu (22/5/2021) siang di Desa Koha Barat, Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa.
Amatan Tribun Manado, rumah duka dipadati oleh pelayat.
Pelayat tak hanya berada di duka, tapi juga menempati rumah tetangga sekitar rumah duka.
1. Pendeta Berita Kekuatan Firman Tuhan
Khotbah penghiburan dibawakan salah seorang pendeta dari GMIM Eben Haezer.
Dalam khotbahnya pendeta menguatkan iman keluarga. Hanya Tuhanlah satu satunya penghibur.
Keluarga diminta memberikan tempat bagi Tuhan untuk melaksanakan keadilan.
Lagu - lagu penghiburan diberikan jemaat secara bergantian.
Sejumlah bocah teman Elsa turut dalam ibadah penghiburan tersebut.
2. Ayah Korban Menangis di Depan Peti Jenazah
Edi Sulu, ayah dari Marsela Sulu begitu terpukul.
Saat jasad Marsela hendak dibawa ke pekuburan Koha Raya di Desa Koha Barat, Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulut, Edi membungkukkan badannya ke arah peti jenazah.
Ia menangis tersedu - sedu. Meski demikian, ia tak kehilangan iman Kristianinya.
3. Tak Mau Menghakimi Pelaku
Edi Sulu memilih tak mau menghakimi Pelaku. Dia menyerahkan semua kepada Tuhan.
"Saya tak mau menghakimi. Saya serahkan pada Tuhan dan aparat keamanan. Saya percaya Tuhan adalah hakim yang adil," katanya.
Edi mengaku sempat ditanya aparat kepolisian, mau pelakunya dihukum mati atau seumur hidup. Jawabannya membuat aparat terharu.
"Saya masih manusia. Mau mengampuni juga sulit. Tapi saya tak mau menghakimi. Saya serahkan ke aparat," kata dia.
Kepada pelaku, ia mengimbau agar segera menyerahkan diri.
4. Sempat Dibuat Kopi oleh Marsela
Sebelum hilang dan ditemukan tewas, Edi sempat merasakan buatan kopi dari anaknya Marsela.
Ungkap Edi, pertemuan terakhirnya dengan sang anak adalah sehari sebelum ia hilang.
Kala itu Marsela membuatkannya kopi. "Ia katakan papa sudah lelah nanti saya bikinkan kopi," katanya.
Kemudian Edi mengajaknya ke ibadah kaum bapa. Tapi ia menolak.
"Ia minta uang 3000 untuk beli sosis. Setelah itu ia menghilang," ujarnya.
Sebut dia, Marsela dimakamkan di sisi ibunya. Sang ibu meninggal dua tahun lalu. "Keduanya sudah berada di sisi Tuhan," kata dia.
5. Gubernur dan Pemkot Tomohon Berduka
Tragedi yang menimpa Marsela Sulu, bocah berusia 12 tahun, korban pembunuhan yang jasadnya ditemukan dalam karung, menarik simpati semua kalangan.
Tak terkecuali para pemimpin daerah ini.
Gubernur Sulut Olly Dondokambey mengirimkan bunga papan ucapan turut belasungkawa.
Dari Pemprov Sulut juga memberikan uang santunan.
Wakil Walikota Tomohon Wenny Lumentut menyempatkan berkunjung ke rumah duka.
Ia memberi santunan serta menyumbang peti mati.
Dari Komisi Anak Sinode GMIM juga memberikan santunan duka.
Edi Sulu, ayah dari Marsela Sulu, mengucapkan terima kasih atas support masyarakat. "Kami tak bisa membalas. Tuhan Yesus akan membalas semua ini," ujar dia. (Tribunmanado/Arthur Rompis/Rhendi Umar)
Tentang Minahasa
Kabupaten Minahasa adalah salah satu kabupaten yang berada di provinsi Sulawesi Utara, Indonesia.
Ibu kota kabupaten ini terletak di kota Tondano, dengan luas wilayah kabupaten 1.025,85 km².
Saat ini Kabupaten Minahasa dipimpin oleh Bupati Royke Octavian Roring dan Wakil Bupati Robby Dondokambey.
• Kekonyolan Barcelona Buat Atletico Madrid Juarai Liga Spanyol, Mengulang Kejadian 2013-2014 Lalu
• Pelaku Pariwisata Paralayang Sulut Bangkit, Siap Terapkan Protokol CHSE
• FAKTA di Balik Perceraian Alvin Faiz & Larrisa Chou, Terungkap Apa yang Tak Diketahui Banyak Orang