Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kabar Israel

Kisah Gus Dur Kecam Tindakan HAM Israel pada Palestina, Zionis Diminta Tak Berdalih

Mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid ( Gus Dur) pernah mengecam aksi serangan militer Israel ke wilayah Palestina.

Editor: Rhendi Umar
Kolase Tribun Manado/Foto: Istimewa
Kisah Gus Dur Dipuji Israel, Pemimpin yang Bisa Bedakan Negara dan Islam 

Gus Dur merupakan guru bangsa, tokoh pruralis yang dirindukan banyak kalangan, terutama kaum minoritas di Indonesia. 

Kepergiannya menjadi duka mendalam dan kehilangan besar bagi Indonesia.

Gus Dur mengembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, pada Rabu (30/12/2009), pukul 18.45 WIB.

Melansir Harian Kompas, 31 Desember 2009, Gus Dur masuk rumah sakit karena kondisi kesehatannya menurun setelah melakukan perjalanan ziarah ke makam sejumlah ulama di Jawa Timur.

Selama perawatan, kondisinya sempat membaik.

Presiden Gusdur Ketika Meninggalkan Istana Negara 17 Tahun Silam
Presiden Gusdur Ketika Meninggalkan Istana Negara 17 Tahun Silam (ISTIMEWA)

Namun, pada Rabu (30/12/2009) sekitar pukul 11.30 WIB, kesehatannya kembali memburuk terkait komplikasi penyakit yang dideritanya, yaitu ginjal, diabetes, stroke, dan jantung.

Pukul 18.15 WIB, tim dokter menyatakan bahwa kesehatan Gus Dur dalam kondisi kritis. Setengah jam kemudian, Gus Dur meninggal dunia.

Kabar wafatnya presiden keempat RI ini kemudian dengan cepat tersiar secara luas.

Sejumlah tokoh bangsa dan masyarakat pun berbondong-bondong datang ke RSCM untuk memberikan penghormatan.

Ratusan orang berdesakan mengiringi keranda jenazah Sang Guru Bangsa.

Mengenang 10 tahun kepergian Gus Dur, berikut perjalanan yang dilalui semasa hidupnya.

Gus Dur lahir di Jombang, 7 Agustus 1940. Ia merupakan anak dari pasangan KH Wahid Hasyim dan Hj. Solechah wahid Asyim.

Kakeknya, KH Hasyim Asy'ari, merupakan pendiri Nahdlatul Ulama.

Ia menempuh pendidikan sekolah dasar di Jakarta dan Sekolah Menengah Ekonomi Pertama (SMEP) di Yogyakarta pada 1956.

Selanjutnya, Gus Dur menjadi santri di Pesantren Tambakberas Jombang, Jawa Timur.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved