Apa Itu
Apa Itu Gencatan Senjata? Akhir Pertempuran di Jalur Gaza antara Israel-Hamas, Kedua Pihak Setuju
Pemberlakuan gencatan senjata Israel-Hamas sejak Jumat dini hari waktu setempat, mengakhiri 11 hari pertempuran dari kedua pihak
Namun, aspek tersulit dalam mengelola gencatan senjata adalah kemampuan untuk mendapatkan dukungan dari semua pemangku kepentingan dalam suatu konflik.
Gencatan senjata pada dasarnya tidak stabil.
Begitu konflik melebar hingga melibatkan banyak pihak, tak pelak para pihak memiliki kepentingan yang berbeda.
Dikutip dari Britannica.com, secara umum, istilah, ruang lingkup, dan durasi gencatan senjata ditentukan oleh pihak yang mengadakan kesepakatan.
Bisa saja gencatan senjata untuk sementara waktu agar mereka dapat melaksanakan tujuan khusus seperti mengumpulkan korban meninggal akibat perang.
• Kabar Baik, Warga Palestina Bersukacita, Gencatan Senjata Disepakati Israel dan Hamas
Bisa juga gencatan senjata total, seperti perjanjian gencatan senjata Prancis tahun 1940.
Aturan umum tentang gencatan senjata dirumuskan di Konferensi Perdamaian Den Haag tahun 1907 dan tertuang dalam peraturan perang darat Den Haag.
Menurut ketentuan peraturan ini, permusuhan dapat dilanjutkan dalam gencatan senjata yang tidak terbatas setelah pemberitahuan yang tepat atau pelanggaran serius terhadap gencatan senjata.
Tindakan yang merupakan pelanggaran serius termasuk penyerangan yang disengaja, perebutan poin di luar garis partai, dan penarikan pasukan dari posisi yang tidak menguntungkan atau lemah.
Israel dan militan Palestina
Israel dan militan Palestina sepakati gencatan senjata untuk mengakhiri konflik yang berlangsung 11 hari terakhir.
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Gencatan senjata mulai berlaku Jumat (21/5/2021) pukul 2 pagi waktu setempat, atau pukul 06.00 WIB.
Setidaknya 230 warga yang tinggal di Gaza dan 12 orang Israel telah tewas.
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa kabinet telah menyetujui gencatan senjata "timbal balik dan tanpa syarat" yang diusulkan oleh Mesir yang telah menengahi pembicaraan.