Apa Itu
Apa Itu Gencatan Senjata? Akhir Pertempuran di Jalur Gaza antara Israel-Hamas, Kedua Pihak Setuju
Pemberlakuan gencatan senjata Israel-Hamas sejak Jumat dini hari waktu setempat, mengakhiri 11 hari pertempuran dari kedua pihak
Gencatan senjata termasuk langkah pertama dan penting dalam menyelesaikan konflik kekerasan sehingga terjadi perdamaian.
Deklarasi tersebut mengubah lanskap politik dengan memberikan periode pendinginan sebagai pembuka jalan untuk negosiasi masalah yang tidak dapat ditangani selama masa permusuhan.
Kekerasan melahirkan kecemasan, ketakutan, dan permusuhan yang biasanya menghalangi negosiasi.
Terhalangnya negosiasi membuat kedamaian atas perselisihan yang mendasari akan semakin menjauh.
Sebaliknya, kekerasan berkelanjutan, dengan pertumpahan darah hanya akan mendorong masing-masing pihak untuk mengejar strategi sepihak demi mampu menghancurkan lawan secara langsung.
Untuk mengatasi efek polarisasi kekerasan, mungkin deklarasi gencatan senjata bersama atau sepihak menjadi hal yang penting.
Tapi tidak menutup kemungkinan bahwa deklarasi gencatan senjata akan rapuh rusak dalam beberapa bulan pertama.
Hal itu tak lepas dari komitmen politik masing-masing pihak.
• Presiden Amerika Joe Biden Janji Pasok Iron Dome ke Israel
Gencatan senjata apa pun bisa renggang karena ketegangan dan skeptisisme yang tinggi.
Jika satu pihak tidak memiliki niat tulus untuk mencapai penyelesaian yang dinegosiasikan, seluruh proses akan terancam.
Selain itu, gencatan senjata sering dimanipulasi sebagai alat untuk keuntungan politik atau strategis.
Misalnya, satu pihak dapat menggunakan gencatan senjata untuk menyusun kembali kapasitas perangnya dan/atau menggerakkan pasukannya ke posisi taktis yang lebih kuat.
Gencatan senjata yang berhasil sering kali membutuhkan dasar kepercayaan di antara musuh.
Seperti kesadaran bahwa kekerasan terus-menerus merusak diri sendiri, pengakuan atas peran seseorang dalam menciptakan konflik atau empati terhadap musuh.