Berita Minut
Uniknya Tarian Kabasaran Minut, Bocah Tusukkan Pedang ke Mulut. Wanita Jadi Pemimpin Tarian Perang
Sebagai tarian perang, Kabasaran menampilkan kebengisan perang, dari gerak, ketrampilan bersenjata dan mimik.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Tarian Kabasaran dari Sulawesi Utara (Sulut) sudah kesohor di seluruh penjuru Nusantara.
Sebagai tarian perang, Kabasaran menampilkan kebengisan perang, dari gerak, ketrampilan bersenjata dan mimik.
Kabasaran punya banyak ciri, sesuai wilayah sub etnis di Minahasa.
Di Minahasa Utara yang mewakili etnis Tonsea, tarian kabasaran unik karena bisa dimainkan oleh anak anak dan wanita.
Seorang bocah cilik di Desa Lembean, Kecamatan Kauditan, Kabupaten Minut, Provinsi Sulut membuat Bupati
Minut Joune Ganda dan istrinya Rizya Ganda Davega gemas bercampur ngeri saat berkunjung ke perkebunan desa itu, Kamis (20/5/2021) siang.
Ia menari kabasaran sambil menusukkan ujung pedang kecil ke mulutnya.
Di waktu bersamaan, tim Kabasaran Desa Wasian, Kecamatan Lembean, Minut, tampil dalam acara pelantikan PKK di desa tersebut.
Tim kabasaran ini unik. Pemimpinnya yang disebut Sarian adalah wanita.
Asistennya juga perempuan. Atraksinya sungguh ekstrem.
Para pria anak buahnya memamerkan kekebalan tubuh.
Dengan menusukkan lidah dengan tombak dan mengiris leher dengan pedang.
Alfindo salah satu pengurus sanggar kabasaran, membeber kabasaran dengan pemimpin wanita itu sudah tradisi.
"Sejak dulu seperti ini," katanya.
Sebut dia, sebelum menari, para penari melakukan ritual agar kebal. (art)
Tentang Minut