Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kabar Israel

Kisah Rachel Yakobov, Wanita Yahudi Konservatif yang Buka Sekolah 'Kepuasan', Jutaan Orang Bergabung

Rachel Yakobov mendirikan 'The Pleasure Academy' dan memutuskan untuk mengajari para wanita tentang seksualitas mereka.

Editor: Rhendi Umar
istimewa
Kisah Rachel Yakobov, Wanita Yahudi Konservatif yang Buka Sekolah 'Kepuasan', Jutaan Orang Bergabung 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Di sebuah komunitas Yahudi, ada seorang wanita mengajarkan hal yang sangat tabu.

Namanya Rachel Yakobov. Dia mengajarkan berbagai hal yang terkai dengan seksualitas, seperti dilansir dari ynetnews.com.

Sesuatu yang sangat bertentangan jika menyangkut dari komunitas mana wanita tersebut berasal.

Sebuah komunitas Yudaisme Ortodoks yang paling konservatif yang bahkan sering disebut sebagai "ultra-Ortodoks".

Komunitas yang saat ini diperkirakan memiliki anggota sebanyak 1,3 juta orang tersebut sangat ketat dalam menjalankan ajaran Yudaisme.

Namun, siapa sangkan jika Rachel malah melakukan hal yang sangat tabu.

Rachel Yakobov mendirikan 'The Pleasure Academy' dan memutuskan untuk mengajari para wanita tentang seksualitas mereka.

Saat itu adalah malam musim gugur yang cerah di ibu kota Rusia Moskow ketika suami Rachel Yakobov, David, kembali ke rumah, dengan penuh semangat melambaikan brosur yang mengiklankan "sekolah seks".

Saat itu, reaksi pertama Rachel adalah tersinggung dengan proposisi David.

Namun pada akhirnya dia malah memutuskan untuk mendaftar di kelas, yang menurutnya akan mengubah hidupnya menjadi lebih baik.

"Ketika saya dan David pindah ke Rusia pada 2013, saya tiba-tiba menyadari betapa menarik dan super seksualnya para wanita di sana," kata Rachel.

“Sebagai istri seorang pengusaha, saya mengerti bahwa bisnis dan wanita yang menarik sering kali berjalan seiring. Saya sedikit terintimidasi, tetapi saat itulah saya berkata pada diri saya sendiri bahwa sebaiknya saya belajar dari yang terbaik."

Menurut Rachel, keputusannya tidak dilatarbelakangi oleh ketidakpercayaan pada David, tetapi oleh keinginannya untuk memperkaya dirinya sendiri dan memanfaatkan kesempatan tersebut.

"Saya memutuskan untuk mempelajari semua trik dari wanita luar biasa ini, dan saat itulah saya jatuh cinta dengan pendidikan seksual, yang sebagai wanita religius tidak pernah saya bicarakan dengan orang lain," kata Rachel.

“Saya belajar bahwa dalam hal seksualitas, kami sering mandek. Kami mungkin mempelajari trik baru di sana-sini, tetapi kami tidak pernah benar-benar mempelajari sesuatu yang baru. Ini memberi saya kesempatan untuk benar-benar memperkaya diri saya sendiri,” tambahnya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved