Kabar Israel
Konflik Israel-Palestina saat Ini, Ada Duel Kepentingan Hamas dan Netanyahu Didalamnya, Untuk Apa?
Analis menilai, Hamas dan Israel sama-sama memiliki kepentingan masing-masing dalam bentrokan terbaru di Palestina 2021, yang terburuk sejak 2014.
"Presiden Palestina Mahmud Abbas sudah sangat lemah, (Hamas) memposisikan dirinya sebagai pelindung Palestina dan segalanya di atas Yerusalem."
Abbas untuk pertama kalinya dalam 15 tahun tiba-tiba menunda pemilu Palestina bulan ini, meski Hamas dan partai Fatah-nya Abbas telah menyetujui roadmap rekonsiliasi guna menambal perpecahan.
Abbas juga tidak menetapkan tanggal alternatif, dan mengatakan pemungutan suara tidak dapat dilakukan sampai Israel setuju semua penduduk Palestina di Yerusalem Timur dapat memilih.
Hamas yang tadinya berharap bisa mengamankan keabsahannya di kotak suara, langsung kesal mendegar hal ini.
"Tapi Hamas tidak mengendalikan kerusuhan di jalan-jalan kota, bahkan jika mereka ingin memanfaatkannya," kata Seurat.
• Apa Itu Hak Veto Dewan Keamanan PBB? Hanya Dipegang Oleh 5 Negara, Berikut Sejarah dan Fungsinya
Apa yang diincar Netanyahu?
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang sedang terpojok juga memanfaatkan momen ini untuk mencari modal politik.
Ia sedang berjuang mempertahankan jabatan setelah empat pemilihan yang tidak meyakinkan dalam dua tahun terakhir.
Bibi, sapaan akrabnya, dengan cepat menuduh Hamas melewati "garis merah". Dia memerintahkan militer menggelar Operasi Penjaga Tembok, dan kali ini tentaranya tidak hanya membalas dengan beberapa rudal.
Sejak Senin militer telah menggempur Gaza, dan mengerahkan pasukan di perbatasan wilayah dengan Israel, mengancam bakal melakukan invasi darat.
Perlindungan Iron Dome untuk mengatasi hujan roket Hamas juga berhasil mencegat sebagian besar roket, mengulur waktu bagi militer Israel untuk mengejar tujuannya.
Sejauh ini lebih dari 130 warga Palestina tewas dalam konflik ini, sedangkan jumlah korban tewas di Israel mencapai sembilan.
"Ketika orang Palestina keluar dari tempat persembunyian mereka, mereka akan menemukan banyak simbol kendali Hamas atas Jalur Gaza telah hancur, dari bank hingga pusat intelijen," kata mantan penasihat keamanan nasional Netanyahu, Yaakov Amidror.
"Segala sesuatu yang melambangkan Hamas sebagai pemerintah Jalur Gaza akan hilang, katanya kepada AFP.