Kabar Israel
Israel Bangsa Pilihan Allah tapi Keras Kepala dan Suka Berperang Sejak Dulu
Mereka menghabisi semua musuhnya termasuk wanita dan anak-anak serta binatangpun dibantai. Alasannya agar tak menimbulkan kenajisan bagi bangsanya.
Penulis: Aldi Ponge | Editor: Aldi Ponge
Sejarah berdirinya Israel terjadi pada 14 Mei 1948 atau sehari sebelum mandat Inggris di Palestina berakhir.
Sebelumnya pada 2 November 1917 Pemerintah Inggris menetapkan Deklarasi Balfour yang menjanjikan orang Yahudi mendapat tanah di Palestina.
Namun kekuasaan Inggris yang juga dikenal sebagai Mandat Palestina itu diwarnai kekerasan, yang berujung dibentuknya Komite Investigasi Anglo-Amerika pada 1946.
Hingga akhir Maret 1948, setidaknya 2.000 orang tewas dan 4.000 lainnya terluka akibat berbagai kerusuhan.
Komite ini kemudian menyetujui rekomendasi Amerika Serikat (AS), terkait pemindahan segera 100.000 pengungsi Yahudi di Eropa ke Palestina, dan merekomendasikan tak ada negara Arab atau Yahudi di Palestina.
Akan tetapi, implementasi rekomendasi ini ternyata tak mudah. Partai Buruh Inggris berang karena Presiden AS Harry S Truman mendukung imigrasi 100.000 pengungsi Yahudi, tetapi menolak temuan komite lainnya.
Mengutip Kompas.com pada 14 Mei 2021, kondisi inilah yang membuat Inggris mengumumkan niatnya menyerahkan Mandat Palestina ke tangan PBB.
PBB lalu membentuk Komite Khusus untuk Palestina (UNSCOP) pada 15 Mei 1947. Terdiri dari 11 negara, komite ini melakukan sidang dan kunjungan ke Palestina untuk melakukan investigasi.
Pada 31 Agustus 1947, laporan UNSCOP merekomendasikan kepada Sidang Umum PBB sebuah skema pembagian wilayah Palestina dalam masa transisi, selama dua tahun dimulai pada 1 September 1947.
Pembagian itu terdiri atas negara Arab merdeka (11.000 km persegi), negara Yahudi (15.000 km persegi), sedangkan kota Yerusalem dan Betlehem akan berada di bawah kendali PBB.
Usulan ini tidak memuaskan kelompok Yahudi maupun Arab. Bangsa Yahudi kecewa karena kehilangan Yerusalem.
Namun, kelompok Yahudi moderat menerima tawaran ini dan hanya kelompok-kelompok Yahudi radikal yang menolak.
Sementara itu, kelompok Arab khawatir pembagian ini akan mengganggu hak-hak warga mayoritas Arab di Palestina.
Dalam pertemuan di Kairo, Mesir, pada November dan Desember 1947, Liga Arab mengeluarkan resolusi yang menyetujui solusi militer untuk mengakhiri masalah ini.
Dalam kenyataannya, sejumlah negara Arab memiliki agenda tersendiri.
Jordania ingin menguasai Tepi Barat, sementara Suriah menginginkan bagian utara Palestina, termasuk wilayah yang diperuntukkan bagi Yahudi dan Arab.
Inggris sendiri menerima usulan pembagian ini, tetapi enggan menerapkan di lapangan karena jelas-jelas solusi tidak diterima kedua pihak.
Inggris juga tidak mau memerintah Palestina bersama PBB di masa transisi.
Israel ada sejak kapan?
Jawabannya adalah 14 Mei 1948 atau sehari sebelum Mandat Inggris di Palestina berakhir.
Ketua Yishuv (Komunitas Yahudi di Palestina), David Ben-Gurion, kala itu mendeklarasikan berdirinya negara Israel di hadapan 250 orang undangan di Museum Tel Aviv.
Dalam deklarasi itu Ben-Gurion sama sekali tidak menyebutkan batas-batas negara Israel yang baru berdiri.
Sejumlah catatan menyebut para pendiri Israel sepakat tidak menyebutkan batas negara itu, karena negara-negara Arab di sekitar Israel pasti tidak akan menyetujuinya.
Demikian sejarah berdirinya Israel. Lalu apa agama mayoritas di Israel?
Negara ini adalah satu-satunya di dunia yang rakyatnya mayoritas Yahudi, mencapai 70 persen lebih. (AldiPonge/Tribun Manado/Kompas.com)