Sosok Birgaldo Sinaga Penulis Buku Mengapa Aku Membela Ahok, Ikut Demo Tuntut Keadilan untuk Ahok
Dokumentasi Birgaldo Sinaga membela Ahok dirangkum menjadi sebuah buku berjudul "Mengapa Aku Membela Ahok"
Penulis: Finneke Wolajan | Editor: Finneke Wolajan
"Darimana kamu dapat dana untuk mobilisasi ?" Tanyaku nakal. Ia lama tidak menjawab. Kulihat gundah dimatanya. Dan baru kutahu ia banyak mengeluarkan semua dari kantungnya sendiri, baik untuk dirinya maupun pasukan dibelakangnya yang - kadang - harus ia belikan makan supaya tetap tegar di jalanan.
Ah, haru benar diriku dan merasa kecil dihadapannya. Aku merasakan terbatasnya tabunganku dan harus keluar untuk segala macam hal yang tidak jelas apa yang diperjuangkan. Aku seperti mendengar istrinya berteriak marah, "Kamu dapat apa membela mati2an Ahok di jalan ? Belum tentu ia menang pun kamu diperhatikan.." dan suara tangis anaknya yang jarang bertemu dengan ayahnya karena di medan perang seharian.
Aku yakin bro Bir berada pada titik terlemahnya sekarang. Ia harus memilih terus berjuang atau kembali pada kehidupan nyata menjadi seseorang yang hidup normal dengan situasi yang belum tentu membuatnya senang. Ia adalah manusia merdeka, yang tahu dimana fungsinya.
Sayangnya, militansinya tidak mendapat tempat yang sesuai. Ia bahkan kurang diperhatikan hanya karena mereka menyebutnya "relawan".
"Namanya juga relawan. Kalau rela ya jangan minta bayaran !!" Begitu hukuman sosial yang diterimanya dari banyak orang yang memakinya sambil duduk di mobil dingin ber-AC, gadgetan dan sedang siap2 goyang badan di rumah Lembang.
Ah, bro... Ampunilah mereka yang tidak mengerti apa yang sedang kau hadapi sekarang. Tidak banyak orang yang mengerti nilai. Mereka tahunya hanya bagaimana jagoannya menang, tanpa pernah mencoba paham bahwa kemenangan itu butuh proses yang kadang menyakitkan. Tanpa ada orang2 sepertimu, niscaya harapan mereka punah di pinggir jalan.
Semangat, bro.. Senang minum kopi bersamamu. Dan jangan mengeluh di ruang publik, karena kata Imam Ali as, "Jangan pernah ceritakan dirimu kepada siapapun. Mereka yang menyukaimu tidak membutuhkan itu dan mereka yang membencimu tidak percaya itu.."
Sini kuangkat secangkir kopi dan maaf tidak kupajang wajahmu disini, untuk mengurangi sifat narsismu.. haha.. Seruputt..
Sebelum Birgaldo Sinaga meninggal ia mengunggah status terakhirnya di akun Facebook.
Ia menulis tentang keluarganya, istri dan anaknya dan mengunggah sebuah foto.
Unggahan terakhir Birgaldo Sinaga sebelum meninggal (Facebook)
I love you so much mami dan anakku Kathrine.
Maafkan kalo papi selalu buat salah ya. Meniggalkan kalian selalu. (tribunmanado.co.id/finneke wolajan)