Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Asisten Rumah Tangga

Asisten Rumah Tangga Ini Kerap Dianiaya Hingga Dipaksa Makan Kotoran Kucing oleh Majikannya

Selama 13 bulan bekerja, EAS mengaku hanya sekali mendapatkan gaji sebulan yakni Rp 1,5 juta.

handover
Ilustrasi asisten rumah tangga. Seorang asisten rumah tangga berinisial EAS telah menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh majikannya. Ia juga pernah dipaksa makan kotoran kucing oleh majikannya. 

13 bulan bekerja hanya dibayar Rp 1,5 juta

EAS mengaku sudah 13 bulan bekerja di kawasan Manyar, Surabaya.

Ia memperoleh pekerjaan tersebut dari seorang perantara dengan gaji yang dijanjikan sebesar Rp 1,5 juta per bulan.

Setelah tiga bulan bekerja, EAS mengaku mulai mendapatkan perlakuan tak menyenangkan dari majikannya.

Ia kerap disiksa karena pekerjaannya dianggap tak beres.

"Emosi sama keluarganya, aku yang kena imbas. Kadang karena pekerjaan, karena aku ngucek kurang, karena tanganku sakit, itu juga jadi masalah. Sakitnya juga karena disiksa," tuturnya, Minggu (9/5/2021).

Ia kemudian menunjukan punggungnya yang dipenuhi luka lebam karena dipukuli oleh majikannya.

"Ini punggung saya juga sudah diobati. Katanya tulang yang sebelah kanan masih bisa diperbaiki. Ini bekas dipukul 3 atau 4 bulan yang lalu," ujar dia.

Bahkan EAS juga pernah mendapat makanan yang dicampur kotoran kucing karena belum sempat membuang kotoran kucing peliharaan majikannya.

"Majikan saya bilang, itu ada kotoran kucing kok enggak dibuang. Terus saya bilang, iya nanti saya buang. Terus dia bilang lagi, enggak usah nanti buat makan kamu. Saya pikir itu bercanda, ternyata beneran, saya dikasih makan sama kotorang kucing," ucapnya.

Selama 13 bulan bekerja, EAS mengaku hanya sekali mendapatkan gaji sebulan yakni Rp 1,5 juta.

Majikan sebut EAS gangguan jiwa

Beberapa waktu lalu, oleh sang majikan, EAS dibawa ke Lingkungan Pondok Sosial atau Liponsos Keputih, Surabaya. Sang majikan beralasan, EAS mengalami gangguan jiwa. Hal tersebut membuat EAS kecewa.

Ia juga mengatakan anaknya yang masih berusia 10 tahun masih berada di rumah majikannya. Untuk itu ia meminta agar sang anak dijemput dan dibawa kembali padanya.

“Anak masih ada di sana umur 10 tahun, cewek. Harapan saya, anak saya langsung dikeluarkan dari situ. Aku enggak mau anakku tinggal di situ lagi," harapnya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved